Hasil survei Populix menunjukkan, hanya sedikit konsumen Indonesia yang membeli ponsel lewat PayLater. Proporsinya 5% dari total 1.096 responden.
Begitu pula dengan konsumen yang membeli ponsel lewat kartu kredit, proporsinya sama dengan PayLater yaitu hanya 5%.
Sementara, proporsi konsumen yang memilih membeli ponsel lewat uang tunai atau kartu debit mendominasi yaitu sebanyak 90%.
“Sebagian besar responden lebih memilih menggunakan uang tunai untuk membeli ponsel mereka, dengan alasan utama kenyamanan dan menghindari penundaan administratif (69%). Sementara itu, (responden dengan) angka yang sebanding memilih kartu kredit atau paylater,” kata Populix dilansir dari laporannya.
Survei tersebut mencatat, alasan utama responden menggunakan Paylater untuk membeli ponsel adalah prosedur pengajuan cicilan mudah dan fleksibel (67%).
Sementara, alasan utama responden menggunakan kartu kredit adalah banyak promo dan bonus yang tersedia (55%).
Populix melakukan survei tersebut secara online pada 9-14 Agustus 2023 terhadap 1.096 pekerja, pelajar, wiraswasta, hingga ibu rumah tangga di Indonesia. Proporsi responden tercatat seimbang yaitu perempuan dan laki-laki masing-masing 50%.
Mayoritas responden berada di Pulau Jawa (45%), diikuti Pulau Sumatra (5%), sedangkan pulau-pulau lainnya (50%). Responden berasal dari kelompok usia 17-55 tahun, didominasi oleh kelompok usia 17-15 tahun (57%), dan usia 26-35 tahun (28%).
(Baca: Seberapa Sering Konsumen Indonesia Beli Smartphone Baru? Ini Surveinya)