Laporan International Data Corporation (IDC) menunjukkan, pasar smartphone di Indonesia kembali lesu di sembilan bulan pertama tahun ini. Penjualan smartphone tanah air sebanyak 8,1 juta unit pada kuartal III 2022 atau turun 12,4% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).
Associate Market Analyst IDC Indonesia Vanessa Aurelia mengatakan, melemahnya pasar smartphone Indonesia karena dampak inflasi yang mencapai 5,95% (yoy) pada September 2022, setelah naiknya harga BBM subsidi dan nonsubsidi. Menurut dia, kenaikan harga BBM berdampak negatif terhadap daya beli masyarakat dan permintaan pasar.
“Tekanan lebih besar dirasakan oleh ponsel segmen ultra-low-end (seharga kurang dari US$ 100) dan segmen low-end (US$ 100<200), sehingga jumlah pangsa keduanya turun menjadi 75% dari 81% pada kuartal III-2021,” ujar Associate Market Analyst IDC Indonesia Vanessa Aurelia dikutip dari siaran pers, Selasa (15/11).
Sementara itu, ia melanjutkan, ponsel segmen mid-range (US$ 200<400) terlihat tetap stabil. Sebaliknya, penguatan signifikan terlihat pada segmen lebih dari US$ 400 dibandingkan dengan segmen harga yang lebih rendah.
“Para vendor pun merilis produk mereka secara strategis serta menawarkan berbagai diskon dan cashback untuk mendorong permintaan,” ujar Vanessa.
Vanessa memprediksi, pasar smartphone di Indonesia masih terus mengalami tekanan di tengah situasi global dalam melawan inflasi yang meroket, pergerakan kurs yang bergejolak, serta kenaikan suku bunga.
“Karena itu, pengiriman smartphone secara keseluruhan tahun 2022 diperkirakan masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu,” tutur dia.
Adapun IDC mencatat, OPPO masih menempati peringkat teratas dalam daftar 5 vendor smartphone terlaris di tanah air.
Tercatat, pengiriman smartphone asal Tiongkok ini mencapai 1,9 juta unit sepanjang kuartal III-2022. Pangsa pasar Oppo di Indonesia juga tercatat naik dari 21,3% pada kuartal III tahun lalu, menjadi 22,9% pada kuartal III-2022.
Samsung menempati urutan kedua dengan mengirimkan smartphone sebanyak 1,8 juta unit (21,6%) pada kuartal III-2022. Kemudian Vivo mengirimkan 1,5 juta unit smartphone (18,8%). Diikuti Xiaomi dan Realme yang mencatatkan pengiriman smartphone masing-masing sebanyak 1,1 juta unit (13,6%) dan 900 ribu unit (12,6%) pada periode sama.
Sementara itu, jumlah pengiriman smartphone vendor lainnya mencapai 1 juta unit pada kuartal III-2022 dengan pangsa pasar 12,1%.
(Baca: Pengiriman Smartphone Kuartal III-2022 Menurun, Kecuali iPhone)