Menurut laporan International Data Corporation (IDC), volume pengiriman smartphone di Indonesia pada 2023 mencapai 34,6 juta unit, turun 1,2% dibanding 2022 (year on year/yoy).
IDC mengatakan, sepanjang tahun lalu tekanan dari sisi pasokan berkurang, tapi permintaan masih lemah dan terus berdampak pada pasar smartphone di Indonesia.
Kendati begitu, Analis IDC Indonesia Vanessa Aurelia memproyeksikan pasar smartphone dalam negeri bisa tumbuh positif pada 2024, meski hanya di angka satu digit.
"Ketidakpastian dari pemerintahan baru, ditambah ketegangan geopolitik dan perlambatan ekonomi global, akan terus menjadi hambatan (untuk pengiriman smartphone di Indonesia)," kata Vanessa, dilansir dari laman IDC, Rabu (21/2/2024).
Vanessa mengatakan, pasar smartphone di Indonesia juga mengalami perubahan, seperti siklus penggantian yang lebih lama dan peningkatan pangsa smartphone dengan harga lebih tinggi.
Adapun sepanjang 2023 Transsion menjadi merek smartphone yang tumbuh paling pesat di Indonesia, dengan pertumbuhan volume pengiriman 38,9% (yoy).
Merek smartphone asal China itu mencetak pengiriman 4,5 juta unit pada 2023, naik dari 2022 yang capaiannya 3,3 juta unit.
Kemudian Xiaomi menjadi merek smartphone dengan pertumbuhan tertinggi kedua, yakni 3,5% (yoy). Pengiriman smartphone asal China ini naik dari 5 juta unit menjadi 5,1 juta unit pada 2023.
Sementara volume pengiriman smartphone Samsung, Vivo, dan Oppo terkontraksi pada 2023, seperti terlihat pada grafik di atas.
Kendati pertumbuhannya negatif, Samsung menjadi merek smartphone dengan volume pengiriman terbanyak di Indonesia pada 2023, yakni 6,9 juta unit.
(Baca: Geser Oppo, Samsung Jadi Smartphone Terlaris di Indonesia pada 2023)