Laporan lembaga survei konsumen NielsenIQ menunjukkan, penjualan ritel makanan di Indonesia pulih paling cepat dibandingkan kategori barang konsumen yang bergerak cepat (FMCG) lainnya saat pandemi virus corona Covid-19. Ini terbukti dari pertumbuhan retail makanan yang hanya terkontraksi 1% secara tahunan (past 12 months/P12M) pada April 2021.
Camilan menjadi produk yang menyumbang pertumbuhan paling besar terhadap penjualan ritel makanan, yakni 13%. Kontribusi makanan instan terhadap pertumbuhan penjualan ritel makanan sebesar 11%. Sementara, bahan-bahan masakan menyumbang 10% terhadap penjualan ritel makanan.
Penjualan ritel perawatan rumah (homecare) berada di posisi kedua lantaran kontraksinya hanya sebesar 2% (P12M) pada April 2021. Setelahnya ada penjualan produk perawatan kesehatan (ihealthcare) yang turun 5% (P12M).
Kemudian, penjualan obat bebas (OTC) mengalami kontraksi sebesar 7% (P12M). Kontraksi yang dialami penjualan produk perawatan diri (personal care) mencapai 8% (P12M). Sedangkan, penjualan minuman anjlok 9% (P12M).
(Baca: Indomie Masuk Deretan Merek Terpopuler Dunia, Berikut Daftarnya!)
NielsenIQ juga melaporkan, pergerakan pemulihan di berbagai tempat belanja baik modern maupun tradisional mulai terjadi. Hal ini terlihat dari antusiasme konsumen pada periode Idul Fitri 2021 yang lebih baik dari tahun sebelumnya.