Sea Ltd dikabarkan melakukan PHK terhadap 7.000 pegawai sejak awal tahun. Induk Shopee ini mencatatkan kerugian bersih lebih baik dibandingkan kuartal III 2021 dan kuartal II 2022.
Perusahaan Singapura ini dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.000 karyawan dalam enam bulan terakhir. Katadata.co.id sudah mengonfirmasi laporan Bloomberg terkait PHK tersebut kepada Shopee. Namun belum ada tanggapan.
Sedangkan Sea Ltd mengumumkan laporan keuangan kuartal III 2022 kemarin (15/11). Induk Garena ini mencatatkan pendapatan naik 17,4% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$3,2 miliar.
Laba kotor perusahaan Singapura itu naik 21,7% yoy menjadi US$ 1,2 miliar. Rugi bersih pun menurun 0,3% yoy menjadi US$ 569,3 juta.
Perhitungan rugi bersih itu belum termasuk kompensasi berbasis saham, biaya pesangon dan penghentian sewa awal. “Mengingat ketidakpastian yang signifikan terkait makro ekonomi, kami sepenuhnya mengubah pola pikir dan berfokus dari pertumbuhan ke pencapaian swasembada dan profitabilitas sesegera mungkin, tanpa bergantung pada pendanaan eksternal apa pun,” kata Chairman dan CEO Grup Sea Ltd Forrest Li dalam keterangan pers, Selasa (15/11), seperti dilansir Katadata.co.id.
Li menyampaikan, perusahaan beradaptasi dengan cepat mengikuti perubahan kondisi ekonomi. “Semua upaya kami lakukan untuk memastikan Sea Ltd tidak hanya bertahan dari badai makro ekonomi, tetapi juga lebih kuat, efisien, dan tangguh,” tambah dia. Namun ia memastikan bahwa perusahaan terus berfokus pada potensi jangka panjang.
(baca: Nilai Transaksi Ojek Online di Indonesia Diproyeksi Sebesar Rp124 Triliun pada 2022)