Menurut Lembaga Survei Indonesia (LSI), sebanyak 71,9% responden pemilih Prabowo-Gibran percaya akan hasil real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam Pilpres 2024, sedangkan 17,6% tidak percaya.
Sementara pemilih Anies-Muhaimin yang percaya real count KPU hanya 15,4%, sedangkan yang tak percaya 51,5%.
Kecenderungan serupa terjadi di kelompok pemilih pasangan Ganjar-Mahfud, dengan proporsi yang percaya real count KPU 12,7% dan tak percaya 30,9%.
"Kita bisa menduga dari awal yang percaya hasil real count kebanyakan adalah pemilih dari 02 (Prabowo-Gibran)," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam konferensi pers di akun YouTube LSI, Minggu (25/2/2024).
Namun, LSI tak menelusuri lebih jauh tentang faktor apa yang membuat responden tak percaya hasil real count.
"Entah (faktor apa) mereka tidak percayanya, apakah itu (hasill perhitungannya) ketinggian atau kerendahan, kita tidak tahu. Datanya tidak dapat menelusuri sampai ke sana," kata Djayadi.
LSI melakukan survei ini pada 19-21 Februari 2024, dengan melibatkan 1.211 responden yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah, serta memiliki telepon genggam. Responden diasumsikan mewakili 83% dari total populasi nasional.
Penarikan sampel menggunakan teknik pembangkitan nomor telepon secara acak atau random digit dialing (RDD) yang sudah divalidasi. Responden terpilih kemudian diwawancarai lewat telepon.
Toleransi kesalahan survei ini (margin of error) sekitar 2,6% pada tingkat kepercayaan 95%, dengan asumsi simple random sampling.
(Baca: Progres Real Count KPU 75%: Prabowo-Gibran Raih 58,89% Suara)