Survei Indikator Politik Indonesia (IPI) menunjukkan, tren kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalami penurunan sejak September 2019 lalu. Padahal, pada saat itu kepuasan terhadap kinerja Jokowi berada di level tertinggi yakni 72%.
Tren kepuasan terhadap Jokowi semakin menurun, pada Februari 2020 menjadi 70%, Mei 2020 di angka 66%, lalu Juli 2020 di angka 65%. Memasuki 2021, tren tersebut juga menurun seperti di Februari menjadi 63%, kemudian pada Juli kepuasan terhadap Presiden Jokowi menjadi 59%, dan pada September ini persentase kepuasannya di angka 58%.
Berdasarkan sosio-demografi, kalangan pria cenderung lebih tidak puas terhadap kinerja Jokowi, yaitu terlihat dari suara 39,2% responden laki-laki dan sementara perempuan 33,5%. Survei juga menunjukkan semakin rendah pendidikan responden, tingkat kepuasan terhadap kinerja Jokowi semakin tinggi.
Pada jenjang pendidikan SD misalnya, 60% responden mengaku puas dengan kinerja Jokowi, pada tingkat SMP 53% mengaku puas, dan tingkat SMA 61%mengaku puas. Sementara itu, tingkat kepuasan terhadap kinerja presiden terbilang rendah pada responden dengan jenjang kuliah, yakni 50% responden.
Adapun, survei ini dilakukan dengan metode wawancara daring dan telepon kepada 1.200 responden yang dipilih secara acak. Responden survei merupakan peserta yang sebelumnya pernah mengikuti survei IPI dalam kurun waktu Maret 2018-Juni 2021.
Selain itu, sampel dipilih secara acak dari seluruh provinsi secara proporsional. Margin of error survei ini sebesar 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Indeks Demokrasi Indonesia di Era Jokowi Cenderung Menurun)