Peristiwa Geopolitik yang Dianggap Jadi Perhatian Utama Pemerintah Indonesia

1
Akbar Ridwan 03/06/2025 16:32 WIB
Image Loader
Memuat...
Proporsi Responden atas Peristiwa Geopolitik Terkini yang Dianggap Menjadi Perhatian Utama Pemerintah Indonesia (2025)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Menurut survei ISEAS-Yusof Ishak Institute dalam The State of Southeast Asia: 2025 Survey Report, responden Indonesia menyatakan peristiwa geopolitik yang menjadi perhatian utama Pemerintah Indonesia adalah serangan Israel yang diklaim melawan Hamas dan Hizbullah.

Ketegangan di Laut Cina Selatan dan penyelundupan narkoba internasional juga masuk dalam tiga besar peristiwa geopolitik terkini yang mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah. Sementara itu, uji coba rudal balistik Korea Utara kurang mendapatkan atensi lebih.

Berikut ini peristiwa geopolitik terkini yang menjadi perhatian utama Pemerintah Indonesia menurut responden Indonesia dalam survei tersebut:

  • Serangan Israel melawan Hamas dan Hizbullah: 64,7%
  • Perilaku agresif di Laut Cina Selatan: 50%
  • Penyelundupan narkoba internasional: 46%
  • Operasi penipuan global: 43,7%
  • Kepemimpinan AS yang baru: 41,7%
  • Perang Rusia-Ukraina: 27%
  • Krisis Myanmar: 16,3%
  • Uji coba rudal balistik Korea Utara yang berkelanjutan: 10,7%

“Serangan Israel melawan Hamas dan Hizbullah terus menjadi perhatian geopolitik utama Malaysia dan Indonesia dengan masing-masing sebesar 75,8% dan 64,7%, sebagai dua negara mayoritas Muslim terbesar di kawasan ini,” ucap ISEAS-Yusof Ishak Institute dalam laporannya.

Terkait konflik Israel dan Palestina, sebelumnya Presiden Indonesia Prabowo Subianto mengaku bersedia membangun hubungan diplomatik dengan Israel. Namun, hubungan tersebut baru bisa terjalin apabila Israel menghentikan konflik bersenjata dan menyepakati mekanisme solusi dua negara (two state solution).

“Begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” ucap Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/5/2025).

Adapun mengenai survei The State of Southeast Asia, ISEAS-Yusof Ishak Institute melakukannya pada 3 Januari-15 Februari 2025. Total ada 2.023 responden dari sepuluh negara anggota ASEAN dan Timor Leste yang terlibat dalam survei online yang menggunakan purposive sampling method ini.

Responden dalam survei tersebut berasal dari lima kategori afiliasi, yaitu akademisi, think-tank, atau peneliti; perwakilan sektor swasta; masyarakat sipil, organisasi non-pemerintah (LSM) atau perwakilan media; pejabat pemerintah; dan personel organisasi regional atau internasional.

(Baca: Perubahan Iklim, Tantangan Terbesar di Asia Tenggara pada 2025)

Data Populer

Loading...