Lembaga Survei Indonesia (LSI) menemukan bahwa mayoritas responden surveinya tidak setuju perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pasca 2024. Survei ini dilakukan setelah munculnya berita mengenai perpanjangan masa jabatan Jokowi hingga 2027.
LSI menanyakan responden dengan tiga alasan perpanjangan jabatan Jokowi, yaitu karena Covid-19 belum berakhir, pemulihan ekonomi yang terpuruk, dan memastikan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) berjalan dengan baik. Mayoritas responden lebih memilih Jokowi mengakhiri jabatannya pada 2024 sesuai konstitusi.
Rinciannya, hanya 20,3% responden yang setuju untuk perpanjangan masa jabatan karena Covid-19 belum berakhir. Lalu, hanya 24,1% responden yang setuju untuk perpanjangan jabatan karena harus memulihkan ekonomi yang terpuruk.
Terakhir, hanya 22,3% responden yang setuju dengan perpanjangan masa jabatan karena harus memastikan pembangunan IKN berjalan dengan baik.
Beberapa waktu lalu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengajukan ide penundaan Pemilu hingga 2027. Ide ini pun didukung oleh partai lain seperti Golkar dan PAN.
Survei LSI dilakukan terhadap 1.197 responden yang dipilih secara acak. Survei memiliki toleransi kesalahan sekitar 2,89% pada tingkat kepercayaan 95%.
Responden berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Survei ini mewakili 71% dari populasi pemilih nasional.
(baca: Survei Indikator: Etnis Betawi Paling Tak Puas dengan Kinerja Jokowi)