Survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik terhadap institusi negara menemukan kepercayaan publik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) cenderung menurun.
Pada survei September 2018, kepercayaan publik terhadap KPK sempat mencapai level tertinggi yaitu 84,8%. Kemudian, angkanya terus menurun hingga November 2021 yang sebesar 71,1%.
Pada hasil survei berikutnya, kepercayaan publik terhadap KPK mulai meningkat menjadi 71,7% pada Desember 2021, dan 73,5% pada Februari 2022. Kendati demikian, angka tersebut masih lebih rendah dibandingkan pada 2018 lalu.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menilai, penurunan kepercayaan publik terhadap KPK berkaitan dengan sejumlah isu, salah satunya yaitu revisi UU KPK.
"KPK itu pernah jadi bagian yang dipercaya selain TNI dan Presiden, tetapi belakangan sepertinya KPK menghadapi isu terutama pasca revisi UU KPK, sehingga membuat tingkat kepercayaan publik menjadi berkurang, memang ada kenaikan dari Desember 2021, tapi belum bisa mencapai level kepercayaan semula", ujar Burhanuddin, dalam rilis hasil survei secara virtual, Minggu (3/4/2022).
Secara keseluruhan, ada 8 institusi negara yang ditampilkan Indikator Politik Indonesia. Tentara Nasional Indonesia (TNI) menjadi institusi yang paling dipercaya dengan persentase 92,7% pada Ferbruari 2022.
Survei ini dilakukan pada 11-21 Februari 2022. Populasi survei ini adalah warga berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Dengan asumsi metode simple random sampling, toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
(Baca Juga: Banyak Warga Tak Puas dengan Kinerja KPK, Ini Alasannya)