Mayoritas Keluarga Indonesia Pilih Capres-Cawapres yang Sama

Politik

Lite

Nabilah Muhamad 27/12/2023 15:44 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Berdasarkan survei Litbang Kompas, mayoritas atau 45,8% responden mengaku keluarganya kompak memilih pasangan capres dan cawapres yang sama.

Pilihan Capres dan Cawapres dalam Keluarga Responden (November-Desember 2023)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Mayoritas Keluarga Indonesia Pilih Capres-Cawapres yang Sama

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Pilihan Capres dan Cawapres dalam Keluarga Responden (November-Desember 2023)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Sebagian besar keluarga Indonesia memiliki pilihan capres-cawapres yang sama.

Fenomena ini terekam dalam survei terbaru Litbang Kompas bertajuk Satu Keluarga, Satu Pilihan Capres edisi Desember 2023.

Hasil survei menunjukkan, mayoritas atau 45,8% responden mengaku semua anggota keluarganya memiliki satu pilihan capres-cawapres.

Kemudian 16,6% responden menyatakan ada sebagian anggota keluarganya yang memiliki pilihan berbeda.

Sementara 13,7% responden menyatakan semua anggota keluarganya punya pilihan capres-cawapres berbeda.

"Artinya, jika pada pemilihan presiden 2024 ada tiga pasangan calon, ketiganya dipastikan mendapatkan dukungan dari anggota keluarga di kelompok ini," kata tim Litbang Kompas.

Ada pula 3% responden yang pilihannya berbeda sendiri dengan keluarganya, dan 20,9% menjawab tidak tahu.

Survei Litbang Kompas ini melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Survei dilakukan pada 29 November-4 Desember 2023 melalui wawancara tatap muka.

Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 2,65% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.

Editor : Adi Ahdiat