Isu dinasti politik kembali ramai diperbincangkan menjelang gelaran Pemilu 2024.
Isu tersebut mencuat salah satunya karena Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, yang merupakan putra Presiden Joko Widodo, digadang-gadang menjadi kandidat cawapres Prabowo Subianto.
Jalan Gibran menjadi cawapres juga dimuluskan oleh Mahkamah Konstitusi (MK), yang telah memutuskan penambahan klausul "berpengalaman menjadi kepala daerah" sebagai syarat capres dan cawapres dalam pasal 169 huruf q UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Lantas, bagaimana pendapat masyarakat Indonesia mengenai praktik dinasti politik di Indonesia?
Menurut hasil survei Kurious-Katadata Insight Center (KIC), 55,3% responden tidak setuju apabila terjadi praktik dinasti politik. Rinciannya, responden yang mengatakan tidak setuju sebanyak 33,7%, dan sangat tidak setuju 21,6%.
Di sisi lain, ada 44,6% responden yang mengatakan setuju dengan dinasti politik. Responden yang menilai setuju 26,6% dan sangat setuju 18%.
Adapun Jokowi tak mau berkomentar soal naiknya nama Gibran Rakabuming Raka dalam bursa cawapres. "Saya tegaskan, saya tidak mencampuri urusan penentuan capres atau cawapres," ujar Jokowi dilansir dari Katadata.co.id, Selasa (17/10/2023).
Jokowi menyebut, penentuan cawapres dan cawapres merupakan kewenangan dari partai politik dan gabungan partai politik. Hal itu telah ditetapkan dalam UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum. "Jadi silakan tanya kepada partai politik, itu wilayah parpol," kata Jokowi.
Dalam kesempatan berbeda, Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan putusan MK soal syarat bakal capres dan cawapres membuka kemungkinan Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres Prabowo Subianto.
"Tidak hanya membuka peluang bagi Mas Gibran, tetapi bagi kepala daerah yang sedang menjabat ataupun mantan kepala daerah yang dipilih langsung dalam pilkada," kata Dasco, Senin (16/10/2023).
Adapun survei ini dilakukan terhadap 661 responden yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, dengan proporsi responden laki-laki 51,7% dan perempuan 48,3%.
Lebih dari separuh responden berada di Pulau Jawa selain Jakarta (66,9%), kemudian di Jakarta (13,5%), dan Sumatra (12,3%). Proporsi responden yang berasal dari Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa Tenggara, dan Maluku-Papua di rentang 0,2%-2,6%.
Sebagian besar responden berusia antara 25-34 tahun (37,8%), diikuti kelompok 35-44 tahun (27,5%) dan kelompok 45-54 tahun (16,8%).
Survei dilakukan pada 6-9 Oktober 2023 menggunakan metode computer-assisted web interviewing (CAWI), dengan toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 3,81% dan tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Ini Daftar Tokoh Terkait Politik Dinasti menurut Warganet)