Kisruh antara PT Freeport Indonesia dengan pemerintah telah memicu kejatuhan harga saham perusahaan tambang asal Amerika, Freeport McMoran Inc. Harga saham Freeport McMoran pada perdagangan 22 Februari 2017 ditutup turun 2,83 persen menjadi 13,73 sen dolar Amerika Serikat per saham. Ini merupakan penurunan yang keenam kalinya sejak 14 Februari 2017. Alhasil, sepanjang Februari 2017, harga saham perusahaan induk PT Freeport Indonesia ini telah jatuh 17,53 persen dari posisi akhir Januari di posisi 16,65 sen dolar AS.
Pemerintah Indonesia meminta PT Freeport Indonesia untuk mengubah statusnya dari pemegang kontrak karya menjadi pemegang izin usaha pertambangan khusus (IUPK). Namun, Freeport tidak setuju sehingga pemerintah menghentikan ekspor konsentrat barang tambangnya sejak Januari 2017. Freeport justru berencana mengajukan gugatan ke badan arbitrase internasional.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa sikap Freeport yang menolak tawaran pemerintah justru akan merugikan dirinya sendiri. Hingga saat ini Freeport Indonesia tidak bisa mengekspor hasil tambang karena belum menerima rekomendasi ekspor dari Kementerian ESDM. Sementara pemerintah hanya bersedia menerbitkan rekomendasi ekspor konsentrat tembaga jika perusahaan Freepot Indonesia tersebut mau mengubah statusnya menjadi IUPK.