Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor batu bara Indonesia pada kuartal II 2022 berat bersihnya mencapai 99,49 juta ton.
Volume itu naik sekitar 39% (quarter-on-quarter/qoq) dibanding kuartal sebelumnya, serta tumbuh sekitar 15% (year-on-year/yoy) dibanding kuartal II 2021.
Sementara itu nilai ekspor batu bara nasional pada kuartal II 2022 mencapai US$13,55 miliar.
Nilai ekspor ini meningkat sekitar 78% (qoq) serta tumbuh 155% (yoy), jauh melampaui tingkat pertumbuhan volumenya. Hal ini terjadi seiring dengan peningkatan harga komoditas batu bara di pasaran.
Adapun saat ini industri batu bara nasional tengah menyasar ekspansi ke pasar Eropa, yang sedang dilanda krisis pasokan energi akibat ketegangannya dengan Rusia.
Rencana ekspansi salah satunya dinyatakan PT Bukit Asam yang telah menandatangani kontrak ekspor batu bara ke Italia sebanyak 140.000 metrik ton (MT) pada semester I tahun ini. Selain Italia, perseroan juga sedang dalam proses penjajakan kontrak ekspor batu bara ke Jerman dan Polandia.
"Polandia sama Jerman masih dalam proses, terutama masalah harga, size-nya sama quantity," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Arsal Ismail, seperti dilansir Katadata.co.id, Jumat (26/8/2022).
(Baca: Nilai Ekspor Batu Bara RI Meroket pada Kuartal II 2022)