Menurut data International Energy Agency (IEA), Indonesia adalah negara eksportir batu bara terbesar di dunia pada 2022.
IEA memperkirakan sepanjang tahun lalu Indonesia memproduksi 622 juta ton batu bara, dan 76% di antaranya dipakai untuk kebutuhan ekspor.
Total volume ekspor batu bara Indonesia pada 2022 mencapai 473 juta ton, terdiri dari batu bara termal/lignit 469 juta ton dan batu bara metalurgi 4 juta ton.
Batu bara termal dan lignit umumnya digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik, sedangkan batu bara metalurgi untuk bahan baku membuat baja.
Selain Indonesia, negara yang juga berstatus eksportir batu bara terbesar adalah Australia, Rusia, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Kolombia, dan Kanada dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Harga Batu Bara Australia Lebih Mahal dari Indonesia Sepanjang 2022)
IEA memperkirakan volume ekspor batu bara global sepanjang 2022 mencapai 1,35 miliar ton, naik 1,4% dibanding tahun sebelumnya.
"Meski prospek ekonomi memburuk, pasokan batu bara global diperkirakan mencapai rekor tertinggi baru pada 2022. Permintaan batu bara meningkat, sebagai respons atas lonjakan harga gas bumi," kata IEA.
Namun, mereka memprediksi di tahun-tahun mendatang permintaan batu bara bakal menurun.
"Negara-negara, khususnya di Eropa, akan beradaptasi dengan krisis energi dan kembali ke jalur penghentian konsumsi batu bara. Pengamanan pasokan energi yang dilakukan Tiongkok dan India juga akan berpengaruh pada turunnya impor batu bara mereka," kata IEA.
"Kami perkirakan perdagangan batu bara termal akan turun sekitar 10% sampai 2025. Sebaliknya, perdagangan batubara metalurgi akan tumbuh sekitar 6%," lanjutnya.
(Baca: Ini Negara Penghasil Batu Bara Terbesar 2022)