Menurut data International Energy Agency (IEA), Tiongkok adalah negara importir batu bara terbesar di dunia pada 2022.
IEA memperkirakan sepanjang tahun lalu Tiongkok mengimpor 285 juta ton batu bara, terdiri dari batu bara termal/lignit 240 juta ton dan batu bara metalurgi 45 juta ton.
Batu bara termal dan lignit umumnya digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik, sedangkan batu bara metalurgi untuk bahan baku membuat baja.
Negara atau kawasan importir batu bara terbesar berikutnya adalah India, Jepang, Eropa, Asia Tenggara, Korea Selatan, dan Taiwan dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
(Baca: Ini Negara Eksportir Batu Bara Terbesar pada 2022)
IEA memperkirakan volume impor batu bara global sepanjang 2022 mencapai 1,34 miliar ton, turun 2,1% dibanding tahun sebelumnya.
"Produksi batu bara Tiongkok meningkat hingga kebutuhan impor mereka turun. India juga terus berupaya menaikkan produksinya untuk mengurangi impor," kata IEA dalam laporan Coal 2022.
IEA juga memprediksi permintaan impor batu bara global akan terus menurun di tahun-tahun mendatang.
"Negara-negara, khususnya di Eropa, akan beradaptasi dengan krisis energi dan kembali ke jalur penghentian konsumsi batu bara. Pengamanan pasokan energi yang dilakukan Tiongkok dan India juga akan berpengaruh pada turunnya impor batu bara mereka," kata IEA.
"Kami perkirakan perdagangan batu bara termal akan turun sekitar 10% sampai 2025. Sebaliknya, perdagangan batubara metalurgi akan tumbuh sekitar 6%," lanjutnya.
(Baca: Ini Negara Penghasil Batu Bara Terbesar 2022)