Menurut data United States Geological Survey (USGS), volume cadangan tembaga secara global mencapai 1 miliar metrik ton pada 2023.
Cadangan terbesar berada di Chile yakni 190 juta metrik ton, setara 19% dari total cadangan global.
(Baca: 6 Jenis Mineral Paling Dibutuhkan untuk Transisi Energi)
Negara lain yang cadangan tembaganya masuk jajaran top global adalah Peru (12%), Australia (10%), Kongo (8%), Rusia (8%), Meksiko (5%), dan Amerika Serikat (5%).
Berikutnya ada China (4%), Polandia (8%), Indonesia (2%), Zambia (2%), Kazakhstan (2%), dan Kanada (1%) dengan volume seperti terlihat pada grafik.
Menurut International Energy Agency (IEA), tembaga merupakan jenis mineral yang paling banyak dibutuhkan untuk memproduksi teknologi bersih, seperti pembangkit energi terbarukan, kendaraan listrik, dan sebagainya.
IEA memproyeksikan permintaan tembaga secara global akan terus meningkat, seiring dengan percepatan laju transisi energi.
(Baca: Proyeksi Permintaan Mineral untuk Transisi Energi Global)