United States Geological Survey (USGS) memperkirakan total cadangan (reserves) nikel global pada 2022 mencapai 100 juta ton.
Angkanya bertambah sekitar 5 juta ton atau tumbuh 5,3% dibanding 2021, sekaligus menjadi rekor tertinggi baru dalam dua dekade terakhir.
(Baca: Indonesia Merupakan Pemilik Cadangan Nikel Terbesar Dunia pada 2022)
Angka reserves yang dicatat USGS menunjukkan seluruh cadangan nikel yang dapat diekstraksi atau diproduksi secara ekonomis, meskipun fasilitas ekstraksinya belum ada atau belum beroperasi.
Jika dilihat sebarannya, mayoritas cadangan nikel global pada 2022 berada di Indonesia (21 juta ton), Australia (21 juta ton), dan Brasil (16 juta ton).
Secara kumulatif, tiga negara tersebut diperkirakan menguasai sekitar 58 juta ton atau 58% dari total cadangan nikel global.
Adapun menurut Nickel Institute, cadangan nikel global terus bertambah dalam beberapa dekade terakhir karena berbagai faktor, salah satunya peningkatan aktivitas eksplorasi.
"Ada berbagai parameter yang berperan (dalam peningkatan cadangan nikel), seperti adanya pengetahuan yang lebih baik mengenai deposit cadangan baru di daerah terpencil, serta peningkatan aktivitas eksplorasi perusahaan pertambangan, yang didorong oleh harga komoditas yang menarik," kata Nickel Institute di situs resminya.
(Baca: Ini Mineral yang Paling Banyak Dibutuhkan Industri Kendaraan Listrik)