Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia berjumlah US$24,8 miliar pada September 2022. Capaian ini turun 10,99% dibanding bulan sebelumnya (month-on-month/mom).
Namun, jika dibandingkan dengan September 2021, nilai ekspor Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan tahunan sebesar 20,28% (year-on-year/yoy).
Jika dilihat secara kumulatif, selama periode Januari-September 2022 nilai ekspor Indonesia juga masih mampu mencapai US$219,35 miliar. Angka ini meningkat 33,49% dibanding Januari-September tahun lalu (cumulative-to-cumulative/c-to-c).
Adapun turunnya nilai ekspor secara bulanan dipengaruhi melemahnya permintaan global serta terkoreksinya beberapa harga komoditas andalan Indonesia. Rinciannya, nilai ekspor nonmigas turun 10,31% (mom) menjadi US$23,47 miliar, sedangkan nilai ekspor migas turun 21,41% (mom) menjadi US$1,32 miliar.
Pada September 2022 nilai impor Indonesia juga turun secara bulanan 10,58% (mom) menjadi US$19,81 miliar. Rinciannya, impor migas turun 7,44% (mom) menjadi US$3,43 miliar, sementara impor nonmigas menyusut 11,21% (mom) menjadi US$16,38 miliar.
Kendati demikian, jika dilihat secara tahunan impor Indonesia pada September 2022 masih tumbuh 22,01% (yoy) dibanding September 2021.
Secara kumulatif, nilai impor nasional periode Januari-September 2022 juga tumbuh 28,93% menjadi US$179,49 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (c-to-c).
Impor migas tumbuh 80,21% (c-to-c) menjadi US$31,05 miliar, sementara impor nonmigas tumbuh 21,68% (c-to-c) menjadi US$148,44 miliar sepanjang Januari-September 2022.
(Baca: Ekspor RI Agustus 2022 Melesat 30,15% (YoY) Capai US$27,9 Miliar)