Hubungan perdagangan antara Indonesia dan Australia melonjak pesat pada tahun lalu.
Menurut pangkalan data perdagangan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN Comtrade), nilai perdagangan barang antara Indonesia dan Australia mencapai US$12,64 miliar pada tahun 2021, rekor tertinggi sejak tahun 1989.
Dengan nilai perdagangan tersebut, Australia menjadi mitra dagang terbesar ke-10 bagi Indonesia pada tahun lalu, dengan kontribusi sekitar 2,95% terhadap total nilai perdagangan barang Indonesia.
Namun, pada 2021 Indonesia membukukan defisit perdagangan barang dengan Australia sebesar US$6,2 miliar. Ini menjadi defisit paling besar sejak 1989.
Sepanjang 2021 nilai ekspor barang Indonesia ke Australia tumbuh 28,62% (yoy) menjadi US$3,22 miliar. Berikut lima komoditas utama yang diekspor Indonesia ke Australia:
- Minyak;
- Perlengkapan televisi;
- Kayu;
- Pupuk; dan
- Besi atau baja.
Di sisi lain, nilai impor Indonesia dari negara tersebut tumbuh 102,83% (yoy) ke US$ 9,42 miliar pada tahun 2021. Berikut lima komoditas utama yang diimpor Indonesia dari Australia:
- Batu bara;
- Serealia seperti gandum;
- Bijih besi;
- Minyak; dan
- Gula.
(Baca: RI Banyak Ekspor Perhiasan, Ini Pangsa Pasar Utamanya)