Neraca perdagangan Indonesia dengan para mitranya masih membukukan surplus di tengah menguatnya ancaman resesi global,
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia mencapai US$24,8 miliar atau setara Rp372 triliun (dengan kurs Rp15.000 per dolar Amerika Serikat) pada September 2022. Sementara nilai impornya hanya sebesar US$19,8 miliar pada bulan lalu.
Alhasil, neraca perdagangan Indonesia dengan negara mitra kembali mencatat surplus US$4,99 miliar setara Rp75 triliun pada bulan lalu. Surplus ini adalah yang ke-29 kalinya secara beruntun seperti terlihat pada grafik.
Rinciannya, perdagangan nomigas mencatat surplus sebesar US$7,09 miliar sementara perdagangan migas mengalami defisit sebesar US$2,1 miliar.
Secara akumulasi sepanjang periode Januari-September 2022, neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar US$39,87 miliar. Nilai tersebut meningkat 12,56% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun perdagangan nonmigas nasional mencatat surplus sebesar US$58,75 miliar, sedangkan neraca perdagangan migas mengalami defisit US$18,89 miliar dalam 9 bulan pertama tahun ini.
(Baca: RI Belum Seberapa, Ini Negara dengan Inflasi 50% Lebih sampai Juni 2022)