Menurut estimasi International Energy Agency (IEA), volume ekspor batu bara global pada 2023 mencapai 1,47 miliar ton, meningkat 6,6% dibanding 2022 (year-on-year/yoy).
Pada 2023 Indonesia masih menjadi negara pengekspor batu bara terbesar, dengan volume ekspor 500 juta ton atau 34,1% dari total pasokan ekspor global.
Di peringkat ke-2 ada Australia dengan ekspor batu bara 348 juta ton, setara 23,7% dari total ekspor global.
Kemudian Rusia di peringkat ke-3 dengan ekspor 221 juta ton, setara 15,1% dari total ekspor global.
Negara lain yang masuk jajaran pengekspor batu bara terbesar adalah Amerika Serikat, Afrika Selatan, Kolombia, dan Kanada dengan rincian seperti terlihat pada grafik.
Jika digabungkan, 7 negara yang disebut di atas menguasai sekitar 89,8% dari total ekspor batu bara dunia pada 2023.
Adapun pada 2023 penjualan batu bara dari negara-negara pengekspor utama ini umumnya meningkat.
Peningkatan terbesar berada di Amerika Serikat, yang ekspor batu baranya pada 2023 naik 9,1% (yoy).
Kemudian ekspor batu bara Indonesia meningkat 6,2% (yoy) dan Afrika Selatan naik 2,9% (yoy).
Ekspor dari Australia, Kanada, dan Kolombia masing-masingnya juga meningkat di kisaran 1% (yoy).
Sementara, pada 2023 ekspor batu bara Rusia turun 1,2% (yoy).
(Baca: 10 Negara dengan Emisi PLTU Batu Bara Terbesar di Dunia, Ada Indonesia)