Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2023 Indonesia mengekspor kendaraan tempur dan bagiannya dengan berat total 635,7 ribu ton, naik 410% dibanding 2022 (year-on-year/yoy).
Namun, nilai ekspor produk tersebut melemah 18,5% (yoy) menjadi US$1,26 miliar, terendah dalam lima tahun terakhir.
(Baca: Industri Senjata Indonesia Menguat, Capai Rekor Ekspor pada 2023)
BPS mencatat, pada 2023 Indonesia mengekspor kendaraan tempur dan bagiannya ke sekitar 100 negara.
Pembeli utamanya adalah Filipina dengan nilai transaksi US$387,35 juta, setara 30,7% dari total nilai ekspor kendaraan tempur nasional.
Negara lain yang banyak membeli produk serupa dari Indonesia adalah Vietnam (US$121,03 juta) dan Thailand (US$119,86 juta).
Adapun nilai ekspor kendaraan tempur Indonesia ini tampaknya masih tergolong kecil di skala global.
Menurut data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), perusahaan-perusahaan senjata dan kendaraan tempur besar bisa membukukan penjualan dengan nilai puluhan miliar dolar per tahun.
(Baca: 10 Perusahaan Pedagang Senjata Terbesar Global, Juaranya dari AS)