Ekspor Produk Farmasi Indonesia ke Rwanda Naik Menjadi US$ 0,46 Juta


Nama Data | Nilai |
---|---|
Produk Farmasi | 461 |
Sabun | 403 |
Hewan; sayuran atau lemak mikroba | 220 |
Artikel Pakaian | 116 |
Zat albuminoidal | 108 |
Kaca | 22 |
Komoditas yang tidak ditentukan di tempat lain | 13 |
Mebel; Tempat tidur; kasur; penyangga kasur; bantal | 7 |
Mesin listrik | 5 |
Alat musik; Bagian | 4 |
- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
Indonesia membukukan ekspor dengan Rwanda US$ 1,36 juta data per Desember 2023. Nilai tersebut naik 153,07% dibandingkan ekspor tahun sebelumnya yang tercatat US$ 0,54 juta.
Rekam jejak perdagangan Indonesia dengan Rwanda, ekspor dalam 10 tahun terakhir telah berkurang sangat drastis. Terendah ekspor Indonesia adalah US$ 0,42 juta dan untuk ekspor tertinggi di angka US$ 18,21 juta.
(Baca: Volume Ekspor Barang Barang Kayu dan Gabus Provinsi Sumatera Selatan Desember 2024)
Dari total 97 produk (kode HS dua digit) yang diekspor ke Rwanda, 35 produk bernilai lebih dari satu miliar dolar. Selain itu menurut data Trademap, ke negara ini terdapat 10 produk utama Indonesia yang diekspor setiap tahun. Dengan kata lain, produk-produk tersebut merupakan andalan ekspor Indonesia ke Rwanda. Lainnya, sebagian besar produk merupakan ekspor produk yang juga banyak diekspor ke negara lain.
Berikut ini adalah daftar lima produk utama yang diekspor Indonesia ke Rwanda. Urutan ini disusun mulai dari transaksi dengan nilai yang terbesar.
- Produk Farmasi
- Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan
- Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya
- aksesoris pakaian dan pakaian, rajutan atau rajutan
- Zat albuminoidal
Di urutan pertama, Indonesia banyak mengekspor Produk Farmasi. Dalam klasifikasi tradmap, Produk Farmasi masuk kategori produk HS dengan kode 30.
Pada 2023, Indonesia tercatat mengekspor sebanyak US$ 0,46 juta. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya ekspor ke negara ini.
(Baca: Provinsi Riau Ekspor 309,19 Juta Ton Pulp dan Kertas)
Di urutan kedua, ekspor Indonesia paling banyak adalah produk Sabun, agen aktif permukaan organik, persiapan cuci, persiapan pelumas, buatan. Nilai ekspor dari Rwanda pada 2023 tercatat US$ 0,4 juta. Angka ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 103 ribu.
Masuk dalam kode HS 15, Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya merupakan kelompok produk barang ekspor yang dikategorikan bersama dengan Disiapkan lemak yang dapat dimakan dan. Indonesia mengekspor senilai US$ 0,22 juta, naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 200 ribu. Ekspor Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya yang terbesar saat ini masih dengan tujuan ke Rwanda. Selain negara ini, lima negara terbesar yang menjadi sumber ekspor Lemak dan minyak hewan, sayuran atau mikroba dan produk belahannya Indonesia adalah Toko kapal dan bunker, Sierra Leone, Singapura, Sint Maarten (bagian Belanda) dan Slovakia.
Produk lainnya, Indonesia banyak mengekspor aksesoris pakaian dan pakaian, rajutan atau rajutan ke Rwanda. Nilai ekspor produk ini tercatat US$ 0,12 juta. Pada tahun sebelumnya Indonesia tidak mencatat adanya ekspor ke negara ini. Ekspor aksesoris pakaian dan pakaian, rajutan atau rajutan ke Rwanda tercatat merupakan yang terbesar. Negara lain yang masuk lima besar tujuan ekspor adalah Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Jepang dan Inggris.
Indonesia banyak mengekspor Zat albuminoidal ke Rwanda. Nilai ekspor produk ini tercatat senilai US$ 0,11 juta. Jumlah ini naik dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat US$ 54 ribu. Selain Rwanda, Indonesia juga mengandalkan ekspor Zat albuminoidal ke Cina, Amerika Serikat, Jerman, Belanda dan Jepang. Selain negara utama tersebut, Indonesia tercatat mengekspor produk ini ke -4 negara lainnya.