Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor nonmigas Indonesia mencapai US$19,65 miliar pada Juli 2023. Jumlah itu naik 1,62% (month-on-month/mom) dibandingkan Juni 2023 yang nilainya US$19,34 miliar.
Jika dilihat berdasarkan sektornya, industri pengolahan jadi penopang utama ekspor nonmigas Indonesia dengan kontribusi US$15,85 miliar pada Juli 2023. Nilai ekspor dari sektor ini naik 4,52% (mom) berkat peningkatan ekspor nikel.
Berikutnya, nilai ekspor dari sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan pada Juli 2023 mencapai US$3,42 miliar. Nilai tersebut naik 4,52% (mom) berkat peningkatan ekspor mutiara hasil budidaya.
Kemudian pada sektor pertambangan, nilai ekspornya tercatat US$374,9 juta, turun 8,17% (mom). Kondisi tersebut disebabkan oleh penurunan ekspor pada beberapa komoditas seperti lignit, batubara, dan tembaga.
Meski ada peningkatan secara bulanan, namun secara kumulatif selama periode Januari-Juli 2023 nilai ekspor nonmigas Indonesia diproyeksikan turun 10,76%.
Sebelumnya, pada Januari-Juli 2022 nilai ekspor nonmigas nasional mencapai US$157,41 miliar, lantas turun menjadi US$140,46 miliar pada periode sama tahun ini.
(Baca juga: Kinerja Ekspor dan Impor Indonesia Menurun pada Juni 2023)