BRICS, platform utama untuk pasar negara berkembang yang dibangun Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, kedatangan anggota baru pada awal tahun 2024 ini.
Personel baru itu di antaranya Mesir, Iran, Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), dan Etiopia. Kini, total anggota BRICS mencapai 10 negara.
Meski menyandang status sebagai negara berkembang, posisi anggota BRICS patut diperhitungkan dalam perdagangan internasional.
Data The Observatory of Economic Complexity (OEC) menunjukkan, beberapa negara BRICS bahkan menjadi pemain besar dalam dunia ekspor pada 2021. Berikut ulasan nilai akumulasi ekspor dan barang andalannya.
Nilai akumulasi ekspor China mencapai U$3,34 triliun pada 2021. Barang andalan Negeri Tirai Bambu ini adalah peralatan penyiaran (U$231 miliar), komputer (U$192 miliar), sirkuit terintegrasi (U$158 miliar), suku cadang mesin kantor ($101 miliar), dan telepon (U$53,9 miliar).
Barang-barang itu sebagian besar diekspor ke Amerika Serikat (U$530 miliar), Hong Kong (U$323 miliar), Jepang (U$168 miliar), Korea Selatan (U$140 miliar), dan Jerman (U$134 miliar).
Ekspor utama Rusia adalah minyak mentah (U$113 miliar), minyak olahan atau penyulingan (U$81,8 miliar), gas bumi (U$37,7 miliar), briket batu bara (U$19,1 miliar), dan emas (U$19,1 miliar).
Sebagian besar barangnya diekspor ke Tiongkok (U$70,9 miliar), Belanda (U$39 miliar), Amerika Serikat (U$27,4 miliar), Inggris (U$24,7 miliar), dan Italia (U$22,2 miliar).
Ekspor utama India adalah minyak olahan/penyulingan (U$49 miliar), berlian (U$26,3 miliar), obat-obatan dalam kemasan (U$19,2 miliar), perhiasan (U$10,7 miliar), dan beras (U$10 miliar), yang sebagian besar diekspor ke amerika serikat (U$71,2 miliar), amerika uni emirat arab (U$25,4 miliar), tiongkok (U$23,1 miliar), bangladesh (U$14,1 miliar), dan hong kong (U$11,2 miliar).
- Uni Emirat Arab/UEA U$296 miliar
Ekspor utama UEA adalah minyak mentah (U$58,5 miliar), minyak bumi olahan/sulingan (U$42,5 miliar), emas (U$32,8 miliar), peralatan penyiaran (U$16,5 miliar), dan berlian (U$13,6 miliar).
Barang itu paling banyak dikirim ke India (U$42 miliar), Jepang (U$24,8 miliar), Tiongkok (U$22,8 miliar), Arab Saudi (U$22,3 miliar), dan Irak (U$14,3 miliar).
Ekspor unggulan Brasil adalah bijih besi (U$46,2 miliar), kedelai (U$39 miliar), minyak mentah (U$30,7 miliar), gula mentah (U$10 miliar), dan daging unggas (U$7,66 miliar).
Negara tujuan ekspor Brasil, yakni Tiongkok (U$88,3 miliar), Amerika Serikat (U$30,2 miliar), Argentina (U$12 miliar), Belanda (U$9,29 miliar), dan Chili (U$7,14 miliar).
Arab punya minyak mentah sebagai barang ekspor andalannya (U$138 miliar), minyak bumi olahan (U$35,9 miliar), polimer etilen (U$12,5 miliar), polimer propilena (U$7,13 miliar), dan alkohol asiklik (U$5,39 miliar).
Barang-barang itu paling banyak diekspor ke Tiongkok (U$48,7 miliar), India (U$25,6 miliar), Jepang (U$24,1 miliar), Korea Selatan (U$21,5 miliar), dan UEA (U$14 miliar).
- Afrika Selatan U$143 miliar
Ekspor utama Afrika Selatan adalah platinum (U$24,5 miliar), emas (U$20,1 miliar), bijih besi (U$7,68 miliar), berlian (U$7,02 miliar), dan briket batubara (U$6,72 miliar).
Negara tujuan ekspor Afrika Selatan yakni Tiongkok (U$20,6 miliar), Amerika Serikat (U$14 miliar), Jerman (U$10,4 miliar), Inggris (U$10,1 miliar), dan India (U$9,5 miliar).
Ekspor utama Mesir, yakni minyak halus (U$4,77 miliar), minyak mentah (U$3,69 miliar), gas bumi (U$3,5 miliar), pupuk nitrogen (U$1,7 miliar), dan emas (U$1,16 miliar).
Negara sasaran ekspor Mesir antara lain Amerika Serikat (U$3,7 miliar), Turki (U$3,09 miliar), Yunani (U$2,97 miliar), Italia (U$2,58 miliar), dan India (U$2,51 miliar).
Kopi menjadi komoditas utama ekspor Etiopia (U$1,16 miliar), disusul emas (U$860 juta), biji berminyak lainnya (U$337 juta), sayuran lainnya (U$272 juta), dan bunga potong (U$235 juta).
Sebagian besar barang-barang itu dikirim ke UEA (U$1,05 miliar). Amerika Serikat (U$495 juta), Somalia (U$361 juta), Arab Saudi (U$248 juta), dan Jerman (U$248 juta).
Ekspor utama negara ini adalah polimer etilen (U$3,2 miliar), kacang lainnya (U$925 juta), besi setengah jadi (U$816 juta), tembaga halus (U$673 juta), dan alkohol asiklik (U$561 juta).
Iran mengekspor barang-barang tersebut ke Tiongkok (U$5,94 miliar), Turki (U$2,72 miliar), Pakistan (U$614 juta), Armenia (U$406 juta), dan India (U$379 juta).
(Baca juga: Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Negara BRICS 2024 dengan Anggota Barunya)