Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) volume impor barang Indonesia dari Rusia seberat 3,16 juta ton dengan nilai US$ 1,25 miliar atau setara Rp 17,98 triliun (kurs Rp 14.269 per US$) sepanjang 2021.
Impor terbesar Indonesia dari Rusia berupa ingot besi baja (bahan baku baja) sebesar 486 ribu ton dengan nilai US$ 326, juta sepanjang 2021. Impor terbesar berikutnya adalah pupuk buatan pabrik 974,32 ribu ton dengan nilai US$ 326,03 juta.
(Baca: Rusia Invasi Ukraina, Mata Uang Rubel Anjlok 13% Hari Ini)
Setelahnya ada batu bara (tidak diglomorasi) dengan berat 1,21 juta ton senilai US$ 187,66 juta. Besi kasar, besi cor, dan besi beton seberat 143,95 ribu ton dengan US$ 120,31 juta, serta bahan mineral lainnya seberat 126,23 ribu ton senilai US$ 61,08 juta.
Adapun impor barang lainnya dari Negeri Beruang Merah seberat 218,47 ribu ton dengan nilai US$ 232,08 juta.
Sebagai informasi, impor Indonesia dengan semua negara mitra dagangnya mencapai US$ 196,19 miliar sepanjang tahun lalu. Nilai tersebut tumbuh 38,58% dari tahun sebelumnya hanya US$ 141,57 miliar.
(Baca: Perdagangan Indonesia-Rusia Meningkat 42% pada 2021)