Perdagangan senjata menjadi salah satu cara Rusia menggalang kekuatan. Adapun menurut data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), negara pembeli senjata terbesar dari Rusia adalah India.
Dalam menghitung perdagangan senjata global, SIPRI menggunakan satuan Trend Indicator Values (SIPRI TIV) yang menggabungkan perhitungan ongkos produksi senjata, kekuatan senjata, hingga penyusutan harga senjata per tahunnya.
Alih-alih menghitung nilai perdagangannya, satuan ini merepresentasikan kekuatan transfer sumber daya militer antarnegara.
India tercatat membeli senjata dari Rusia senilai 969 juta SIPRI TIV pada 2020. Ini merepresentasikan 30,3% dari total ekspor senjata Rusia.
Tiongkok berada di peringkat kedua dengan 600 juta SIPRI TIV atau 18,7% dari total ekspor Rusia. Kemudian importir terbesar ketiga adalah Mesir dengan 437 juta SIPRI TIV atau 13,5% dari total ekspor Rusia.
Baik Tiongkok maupun India baru memberikan pernyataan terkait invasi Ukraina oleh Rusia pada Kamis (24/2). Mengutip Nikkei Asia, kedua negara 'pelanggan' senjata Rusia ini menyatakan mengambil posisi netral.
(Baca Juga: Resmi Perang, Berapa Jumlah Pasukan Rusia dan Ukraina?)