Perusahaan ritel Alfamart menutup 400 gerainya di sejumlah wilayah Indonesia imbas kenaikan harga sewa. Hal ini telah dikonfirmasi Corporate Affairs Director Alfamart atau PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), Solihin.
Melansir Katadata, keputusan tersebut diambil seusai banyaknya land lord atau pemilik tanah yang memutuskan untuk menaikan harga lahan untuk sewa dengan harga fantastis.
"Misalnya kita sewa tanah kosong ke pemilik Rp 50 juta setahun dengan kontrak 10 tahun, nah tahun setelah itu itu harganya gak segitu lagi. Artinya kalau meneruskan sewa, cost itu berat ," kata dia dihubungi Katadata.co.d, Senin (16/12/2024).
Gerai Alfamart memang sudah mejamur di Indonesia. Data AMRT menunjukkan, Alfamart memiliki 19.087 gerai per Desember 2023. Jumlah tersebut menempatkan Alfamart sebagai toko retail modern dengan gerai terbanyak kedua.
Berdasarkan wilayah, proporsi gerai Alfamart mencapai 40,3% di Jawa (kecuali Jabodetabek). Diikuti wilayah luar Jawa 32,5% dan Jabodetabek 27,2%.
Di atas Alfamart ada Indomaret yang menjadi toko retail modern dengan gerai terbanyak di Indonesia, yakni 22.196 gerai pada periode yang sama.
Sementara Alfamidi memiliki 2.186 gerai berada di urutan ketiga, diikuti Lawson memiliki 674 gerai di posisi keempat, Circle K memiliki 487 gerai di urutan kelima, dan Guardian memiliki 346 gerai di urutan keenam.
Setelahnya ada Dan+Dan memiliki 317 gerai di urutan ketujuh, Superindo memiliki 232 gerai di urutan kedelapan, Watson memiliki 160 gerai di urutan kesembilan, dan Hypermart memiliki 109 gerai di posisi 10.
(Baca: Pertumbuhan Jumlah Toko Indomaret dan Alfamart 2019-2023)