Sarang burung walet merupakan andalan ekspor bagi sektor peternakan nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor sarang burung walet mencapai 1.300 ton dengan nilai US$ 540,4 juta atau setara Rp 7,8 triliun (kurs Rp 14.482/US$) pada 2020.
Volume ekspor sarang burung walet pada 2020 serupa dengan tahun sebelumnya. Kendati, nilai ekspornya melonjak 48,5% dibandingkan pada 2019. Selain itu, nilai tersebut setara dengan 86,6% dari total ekspor peternakan.
Volume ekspor sarang burung walet menunjukkan tren kenaikan sejak 2013 hingga 2017, kemudian stagnan hingga 2020. Sedangkan, nilai ekspor sarang burung walet memperlihatkan peningkatan mulai 2016 yang ditopang dengan adanya kenaikan harga.
Tiongkok dan Taiwan merupakan pasar terbesar ekspor sarang burung walet Indonesia. Sebab, 91,78% dari ekspor sarang burung walet pada tahun lalu menuju ke kedua negara tersebut.
Rinciannya, nilai ekspor ke Tiongkok mencapai US$ 416,8 juta, sementara ke Taiwan sebesar US$ 79,2 juta. Adapun, DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat merupakan daerah pengekspor sarang burung walet terbesar secara nasional.