Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia tidak mengekspor barang apapun ke Ukraina pada Maret 2022 sehingga nilainya tercatat nol.
Setahun sebelumnya Indonesia sempat mengekspor barang ke Ukraina senilai US$47,1 juta pada Maret 2021. Di periode ini barang yang diekspor adalah lemak dan minyak hewan atau nabati, kertas atau karton, serta alas kaki.
Ekspor tersebut kemudian hilang di tengah perang Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak akhir Februari 2022. Perang ini telah mengganggu arus perdagangan global, terutama komoditas gandum, yang berdampak ke banyak negara termasuk Indonesia.
Sementara itu, impor barang dari Ukraina ke Indonesia masih relatif terjaga, dengan nilai impor total US$6,6 juta pada Maret 2022. Angka ini turun 19,51% dari setahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Produk yang diimpor Indonesia dari Ukraina pada Maret 2022 utamanya adalah serealia, besi dan baja, serta mesin atau pesawat mekanik.
Indonesia dengan demikian membukukan defisit perdagangan barang dengan Ukraina sebesar US$6,6 juta pada Maret 2022, membalikkan surplus yang sempat mencapai US$38,9 juta setahun sebelumnya.
Secara kumulatif, selama periode Januari-Maret 2022 Indonesia telah mencatat defisit perdagangan dengan Ukraina sebesar US$13,5 juta.
(Baca Juga: Pengungsi Ukraina Capai 4,3 Juta Orang sampai Awal April 2022)