Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Hamburg, Jerman dalam rangka menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G-20 pada 7-8 Juli 2017 dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan kerjasama perdagangan antara Indonesia dengan Jerman. Karena selama ini neraca perdagangan Indonesia selalu defisit berdagang dengan Jerman. Namun, defisit tersebut cenderung menyusut seiring dengan turunnya perdagangan kedua negara.
Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa neraca perdagangan Indonesia-Jerman pada 2012 mencapai US$ 7,26 miliar. Adapun ekspor Indonesia ke Jerman hanya mencapai US$ 3,07 miliar sementara impor Indonesia dari Jerman mencapai US$ 4,19 miliar. Alhasil, terjadi defisit US$ 1,1 miliar. Sedangkan pada 2016, nilai perdagangan Indonesia-Jerman hanya tinggal US$ 5,8 miliar. Di mana ekspor Indonesia sebesar US$ 2,6 miliar dan impor US$ 3,16 miliar sehingga masih terjadi defisit US$ 520 juta.
Periode Januari-Maret 2017, perdagangan kedua negara mencapai US$ 1,39 miliar meningkat 3,15 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun ekspor Indonesia mencapai US$ 640,85 juta dan impor senilai US$ 751,57 juta, yang berarti kembali mengalami defisit US$ 110,7 juta.