Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia mencapai 27,49 miliar kilogram (kg) sepanjang Januari-November 2023.
Bobot tersebut naik 4,88% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang sebesar 26,22 miliar kg.
Secara nilai, ekspor minyak kelapa sawit Indonesia sebesar US$23,97 miliar sepanjang Januari-November 2023. Perolehan itu justru ambles 19,09% (yoy) dari sebelumnya yang sebesar US$29,62 miliar.
Sedikitnya ada 10 negara yang menjadi pasar terbesar minyak kelapa sawit Indonesia. Urutan pertama ditempati oleh India dengan volume ekspor sebesar 5,40 miliar kg pada Januari-November 2023. Volumenya naik 8,17% (yoy) dari periode tahun sebelumnya sebesar 4,99 miliar kg.
Adapun nilai ekspor yang disabet dari India mencapai US$4,51 miliar per November 2023, turun 15,09% (yoy) dari sebelumnya yang bisa mencapai US$5,32 miliar.
Urutan kedua adalah China dengan volume 4,81 miliar kg. Volume ini melesat 25,54% (yoy) dari sebelumnya yang sebesar 3,83 miliar kg.
Ketiga, Pakistan, dengan volume 2,50 miliar kg. Beratnya turun 10,74% (yoy) dari sebelumnya yang sebesar 2,80 miliar kg.
Keempat ada Amerika Serikat (AS) sebesar 1,97 miliar kg dan kelima ada Bangladesh sebesar 1,36 miliar kg per November 2023.
Di luar lima negara tersebut, volumenya kurang dari 1 miliar kg. Negara-negara tersebut di antaranya Mesir, Malaysia, Vietnam, Spanyol, dan Myanmar.
Berikut rincian volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia berdasarkan 10 negara tujuan teratas pada Januari-November 2023:
- India 5.404.639.172 kg
- China 4.816.676.106 kg
- Pakistan 2.503.859.595 kg
- Amerika Serikat 1.978.989.325 kg
- Bangladesh 1.362.634.518 kg
- Mesir 962.627.774 kg
- Malaysia 852.763.967 kg
- Vietnam 667.381.117 kg
- Spanyol 654.506.516 kg
- Myanmar 592.467.488 kg.
(Baca juga: Harga CPO Menguat Sepanjang Kuartal I 2024)