Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Maluku Tengah pada 2024 sebesar Rp 56.731 per kapita per bulan.
Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran ini menempati urutan ke-8 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Maluku dan urutan ke-225 secara nasional. Pengeluaran untuk perawatan kulit ini masih jauh lebih kecil dibandingkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa yang mencapai Rp 237.951, serta pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp 117.619. Pengeluaran untuk rokok dan tembakau juga lebih besar, yaitu Rp 106.488, dan sabun mandi Rp 75.006.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sulawesi Tenggara 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Maluku Tengah mengalami fluktuasi. Pada 2018, angkanya tercatat Rp 51.720, kemudian turun menjadi Rp 44.988 pada 2019. Tahun 2020 terjadi kenaikan signifikan menjadi Rp 70.931, namun kembali mengalami penurunan tajam pada 2021 menjadi Rp 46.089. Setelah itu, terjadi kenaikan bertahap hingga mencapai Rp 58.365 pada 2023 sebelum akhirnya turun sedikit pada 2024.
Pengeluaran masyarakat Kabupaten Maluku Tengah secara keseluruhan menunjukkan pertumbuhan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.174.978 pada 2024, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mengindikasikan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang kemudian berdampak pada pengeluaran untuk berbagai kebutuhan, termasuk perawatan kulit.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Maluku, Kota Ambon mencatat pengeluaran untuk perawatan kulit tertinggi, yakni Rp 102.707 per kapita per bulan dengan penurunan sebesar 6%. Kabupaten Maluku Barat Daya berada di urutan kedua dengan Rp 70.554, mengalami pertumbuhan 7,2%. Sementara itu, Kabupaten Seram Bagian Barat mencatatkan Rp 67.644 dengan pertumbuhan signifikan 27%. Kabupaten Kepulauan Aru mencatat Rp 62.467 dengan pertumbuhan 1,9%, dan Kabupaten Maluku Tenggara mencatat Rp 60.884 dengan penurunan sebesar 12,5%.
(Baca: Tenaga Kependidikan SD Sm Periode 2017-2024)
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Ambon mencapai Rp 996.551 pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 11,6% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 892.582,1. Hal ini menempatkan Kota Ambon pada peringkat pertama se-Provinsi Maluku untuk kategori ini. Pertumbuhan ini mengindikasikan peningkatan daya beli masyarakat Kota Ambon terhadap barang dan jasa non-primer.
Kota Tual
Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Tual menunjukkan peningkatan signifikan, mencapai Rp 1.248.980 pada 2024, dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.019.136,88. Kenaikan sebesar 22,6% ini menempatkan Kota Tual pada peringkat kedua di antara kabupaten/kota di Provinsi Maluku. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan aktivitas ekonomi dan daya beli masyarakat setempat.
Kabupaten Buru
Kabupaten Buru mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp 657.161 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 24% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 529.767,04. Peningkatan ini menempatkan Kabupaten Buru pada peringkat ketiga di Provinsi Maluku. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan konsumsi makanan dan kemungkinan peningkatan pendapatan masyarakat.
Kabupaten Maluku Tengah
Di Kabupaten Maluku Tengah, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 628.997 pada tahun 2024, mengalami sedikit peningkatan sebesar 3,4% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 608.042,27. Meskipun peningkatannya tidak setinggi kabupaten/kota lain, Kabupaten Maluku Tengah tetap menduduki peringkat kelima di Provinsi Maluku untuk kategori ini. Stabilitas pengeluaran untuk makanan mencerminkan pola konsumsi yang cenderung stabil di wilayah ini.