Kota Metro (Rp48.312), Kota Bandar Lampung (Rp41.020), Kabupaten Tulang Bawang (Rp33.610), Kabupaten Way Kanan (Rp31.831), dan Kabupaten Lampung Tengah (Rp31.651). Pertumbuhan tertinggi dialami Kabupaten Way Kanan yaitu 43,8%. Posisi Pesisir Barat berada di urutan ke-8, tidak berubah dari tahun sebelumnya.
Data BPS menunjukkan pertumbuhan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Pesisir Barat mengalami kenaikan signifikan sebesar 46.2%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan di kabupaten/kota lain di Lampung. Meski demikian, secara nilai, pengeluaran bukan makanan di Pesisir Barat masih lebih rendah dibandingkan Kota Bandar Lampung dan Kota Metro.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Hindu di Kep. Riau 2015-2024)
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Pesisir Barat menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pertumbuhannya mencapai 49%, mengungguli pertumbuhan di Kota Bandar Lampung (5%) dan Kota Metro (7.2%). Hal ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi atau perubahan pola konsumsi di Kabupaten Pesisir Barat.
Kota Bandar Lampung
Data dari BPS menunjukkan Kota Bandar Lampung memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan tertinggi di Provinsi Lampung, mencapai Rp975.428 pada tahun 2024. Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 6.3% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp917.714.18. Pertumbuhan ini menunjukkan stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat yang kuat di ibu kota provinsi tersebut.
Kota Metro
Sebagai kota pendidikan, Kota Metro mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp784.835 pada tahun 2024. Jumlah ini meningkat sebesar 15.2% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp681.165.5. Peningkatan ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi di sektor makanan dan minuman, yang mungkin didorong oleh peningkatan jumlah mahasiswa dan penduduk yang beraktivitas di kota ini.
Kabupaten Pesisir Barat
Kabupaten Pesisir Barat menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, mencapai 51.2%. Pada tahun 2024, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp822.116, melonjak dari Rp543.876.07 pada tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan ekonomi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan.
Kabupaten Mesuji
Dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan sebesar Rp631.430 pada tahun 2024, Kabupaten Mesuji mengalami pertumbuhan sebesar 10.8% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp569.850.3. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas ekonomi di sektor pertanian dan perikanan, yang merupakan sektor utama di kabupaten ini.