- A Font Kecil
- A Font Sedang
- A Font Besar
International Monetary Fund (IMF) mencatat PDB Paritas Daya Beli (PPP) Gambia pada tahun 2024 mencapai 18.23 Unit. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 16.71 Unit, menandakan pertumbuhan ekonomi yang solid.
Secara historis, PDB PPP Gambia mengalami fluktuasi. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2023 dan 2024 dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 11.59% dan 9.07%. Sementara penurunan terdalam terjadi pada tahun 2020 dengan kontraksi turun 3.94%, kemungkinan besar akibat dampak pandemi COVID-19.
(Baca: Jumlah Pekerja di Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi di di Sumatera Barat | 2024)
Satuan unit dalam data yang disajikan di artikel ini merupakan hasil perhitungan IMF atas nilai PDB harga berlaku mata uang nasional Gambia terhadap dolar internasional. Dalam Publikasinya, IMF menyebutkan perhitungan digunakan untuk tujuan penyusunan komposit kelompok negara. Data yang dihasilkan ini dikatakan bukan sebagai sumber utama penyajian data paritas daya beli (PPP).
Dalam tiga tahun terakhir (2022-2024), PDB PPP Gambia menunjukkan tren positif. Pertumbuhan tahunan tercatat sebesar 1.57%, 11.59%, dan 9.07%. Rata-rata pertumbuhan tiga tahun terakhir ini jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir (2019-2023) yang dipengaruhi oleh kontraksi ekonomi pada tahun 2020.
Posisi Gambia dalam ranking regional mengalami sedikit perbaikan. Pada tahun 2024, Gambia berada di peringkat 32, naik dari peringkat 33 pada tahun 2022 dan 2023. Meskipun demikian, posisinya masih belum sebaik periode 2015-2019 ketika Gambia konsisten berada di peringkat 31.
IMF memproyeksikan PDB PPP Gambia akan terus tumbuh dalam beberapa tahun mendatang. Pada tahun 2025, proyeksi menunjukkan angka 19.113 Unit dengan pertumbuhan 4.87%. Meskipun pertumbuhan diproyeksikan melambat dibandingkan tahun 2023 dan 2024, namun tetap menunjukkan prospek ekonomi yang positif untuk Gambia. Proyeksi ini mengindikasikan pemulihan berkelanjutan pasca pandemi dan potensi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Andorra 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan negara-negara lain di Afrika, pertumbuhan PDB PPP Gambia pada tahun 2023 (11.59%) lebih rendah dari beberapa negara seperti Malawi (25.95%) dan Guinea-Bissau (22.40%). Namun, perlu diingat bahwa angka pertumbuhan yang tinggi seringkali terjadi pada negara-negara dengan basis ekonomi yang lebih kecil. Berdasarkan angka PDB PPP harga berlaku, Nigeria memiliki nilai tertinggi yaitu 3251.739.
Secara keseluruhan, ekonomi Gambia menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat. Meskipun sempat mengalami kontraksi pada tahun 2020, PDB PPP Gambia telah berhasil rebound dan mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam dua tahun terakhir. Dengan proyeksi pertumbuhan yang positif, Gambia memiliki potensi untuk terus meningkatkan kinerja ekonominya di masa depan.