Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Ambon pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp 95.183 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar 8,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini mengindikasikan adanya peningkatan kebutuhan atau preferensi masyarakat Kota Ambon terhadap penggunaan sabun mandi.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 348.802, pengeluaran untuk sabun mandi ini hanya menyumbang sekitar 27,3 persen. Sementara itu, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan (Rp 68.253) dan perawatan (Rp 102.707), pengeluaran sabun mandi lebih tinggi dari pengeluaran untuk kecantikan tetapi sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pengeluaran untuk perawatan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Ambon masih memprioritaskan kebutuhan dasar seperti sabun mandi, namun juga mulai memperhatikan aspek perawatan diri.
(Baca: PDRB ADHB Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Sumatera Selatan | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Ambon mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp 85.340, kemudian naik menjadi Rp 95.500 pada tahun 2019 (pertumbuhan 11,9 persen). Sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 menjadi Rp 90.717 (-5 persen), kemudian naik sedikit pada tahun 2021 menjadi Rp 92.806 (2,3 persen). Tahun 2022 menjadi tahun dengan pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi yakni mencapai Rp 121.422. Pada tahun 2023 terjadi penurunan drastis menjadi Rp 87.610 (-27,8 persen) sebelum akhirnya kembali naik di tahun 2024. Data ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Ambon tidak selalu mengalami kenaikan yang stabil, tetapi cenderung fluktuatif.
Dalam skala provinsi Maluku, Kota Ambon menduduki peringkat pertama untuk pengeluaran sabun mandi pada tahun 2024. Sementara itu, dalam skala nasional, Kota Ambon berada di peringkat ke-59. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Maluku, Kota Tual berada di peringkat kedua dengan pengeluaran Rp 85.059 dan pertumbuhan -5.5 persen. Kabupaten Maluku Tengah berada di peringkat ketiga dengan pengeluaran Rp 75.006 dan pertumbuhan -7.4 persen. Kabupaten Maluku Barat Daya berada di urutan keempat dengan pengeluaran Rp 71.942 dan pertumbuhan 2.4 persen. Kabupaten Maluku Tenggara Barat berada di urutan kelima dengan pengeluaran Rp 71.941 dan pertumbuhan 8.6 persen.
Jika melihat data historis, rata-rata pengeluaran sabun mandi selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp 101.405. Jika dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir (2020-2024) yaitu Rp 97.540, terlihat bahwa rata-rata pengeluaran tiga tahun terakhir lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun terjadi fluktuasi, kecenderungan pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Ambon dalam beberapa tahun terakhir cenderung mengalami peningkatan.
Pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi terjadi pada tahun 2022, mencapai Rp 121.422. Anomali penurunan tajam terjadi pada tahun 2023 menjadi Rp 87.610, sebelum akhirnya kembali naik di tahun 2024. Untuk pengeluaran sabun mandi selama 10 tahun terakhir, dibutuhkan data yang lebih lengkap agar dapat dianalisis secara komprehensif terkait anomali yang terjadi.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
Kota Tual
Di Kota Tual, pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan tercatat sebesar Rp 646.559 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 26,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp 1.248.980, menunjukkan pertumbuhan sebesar 22,6 persen. Kota Tual menduduki peringkat pertama se-kabupaten/kota di Provinsi Maluku dalam hal pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan, mengindikasikan tingkat konsumsi yang tinggi di wilayah ini informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Kabupaten Buru
Kabupaten Buru mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp 558.129 pada tahun 2024, sedikit mengalami penurunan turun 0,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan meningkat signifikan menjadi Rp 657.161, dengan pertumbuhan mencapai 24 persen. Secara keseluruhan, pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Buru mencapai Rp 1.215.290, menempatkannya di peringkat kedua se-Provinsi Maluku.
Kabupaten Maluku Tengah
Di Kabupaten Maluku Tengah, pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan tercatat sebesar Rp 545.981 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan positif sebesar 8,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp 628.997, dengan pertumbuhan sedikit sebesar 3,4 persen. Kabupaten Maluku Tengah berada di peringkat ketiga se-Provinsi Maluku dalam hal pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan, dengan total mencapai Rp 1.174.978.
Kabupaten Maluku Tenggara
Kabupaten Maluku Tenggara mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp 606.035 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan sebesar 17,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran bukan makanan tercatat Rp 493.492, menunjukkan adanya penurunan turun 2.1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten Maluku Tenggara berada di peringkat kelima se-Provinsi Maluku dalam hal pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan, dengan total mencapai Rp 1.099.527.