Pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Depok pada tahun 2024 mencapai Rp125.490 per kapita per bulan. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp722.426, pengeluaran untuk sabun mandi hanya menyumbang sekitar 17,37%. Angka ini lebih besar bila dibandingkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk kecantikan sebesar Rp65.777. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi tercatat sebesar Rp420.276 per kapita per bulan.
(Baca: PDB Paritas Daya Beli (PPP) Guinea-Bissau 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Depok mengalami fluktuasi. Pada tahun 2019, terjadi penurunan sebesar 10,5%, namun kemudian mengalami peningkatan signifikan sebesar 17,8% pada tahun 2020. Setelah itu, pertumbuhan cenderung melambat, dengan kenaikan antara 2,8% hingga 14,1% per tahun. Kenaikan tertinggi tercatat pada tahun 2020, menunjukkan adanya peningkatan kesadaran akan kebersihan atau perubahan perilaku konsumsi di tengah pandemi.
Dalam skala regional, pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Depok menduduki peringkat ke-3 di Pulau Jawa dan peringkat ke-2 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Jawa Barat pada tahun 2024. Secara nasional, Kota Depok berada di peringkat ke-12. Di Jawa Barat, Kota Bekasi menduduki peringkat pertama dengan nilai pengeluaran sabun mandi sebesar Rp146.439, diikuti Kota Bandung di peringkat ke-3 dengan Rp101.215.
Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Kota Depok juga perlu diperhatikan. Data BPS menunjukkan pengeluaran bukan makanan tahun 2024 mencapai Rp1.908.316, pertumbuhan 22,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan adalah Rp1.224.388 atau tumbuh 21,3%. Dengan demikian, pertumbuhan pengeluaran sabun mandi lebih kecil jika dibandingkan rata-rata pertumbuhan pengeluaran makanan dan bukan makanan.
Kota Bekasi, dengan pengeluaran sabun mandi tahun 2024 sebesar Rp146.439, mengalami penurunan pertumbuhan -3.2%. Sementara itu, Kota Bandung mencatatkan pengeluaran Rp101.215 dengan pertumbuhan -13.5%. Kota Bogor mencatatkan nilai pengeluaran sabun mandi sebesar Rp97.979, menunjukkan penurunan pertumbuhan turun 10.5%. Kabupaten Bekasi memiliki pengeluaran sabun mandi sebesar Rp87.848 dengan penurunan pertumbuhan -1.6%. Untuk Kota Cimahi sendiri berada di angka Rp86.505 dengan pertumbuhan -10.1%.
(Baca: PDRB ADHB di Kabupaten Kepulauan Yapen Menurut Sektor pada 2024)
Kota Bekasi
Kota Bekasi menunjukkan performa yang menarik pada pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan, dengan nilai tertinggi di Jawa Barat sebesar Rp1.908.316 pada tahun 2024. Pertumbuhan yang signifikan sebesar 22,4% dibandingkan tahun sebelumnya menempatkan Kota Bekasi pada peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat. Untuk pengeluaran makanan sendiri mencapai Rp1.224.388, pertumbuhan 21.3%. Ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan konsumsi masyarakat di berbagai sektor non-makanan.
Kota Bogor
Kota Bogor mencatatkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan sebesar Rp2.470.586. Angka ini mengalami penurunan -15.5% dibanding tahun sebelumnya, dimana kota Bogor memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.561.420, yang menempatkannya di peringkat kedua di Jawa Barat. Namun, pertumbuhan pengeluaran makanan sebesar 21% dengan nilai Rp909.166 menunjukkan bahwa konsumsi makanan masih menjadi prioritas utama bagi masyarakat Kota Bogor.
Kota Bandung
Kota Bandung menunjukkan penurunan dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan, yakni -14%, dengan total pengeluaran sebesar Rp2.378.240. Meskipun demikian, pengeluaran untuk bukan makanan masih cukup tinggi, mencapai Rp1.382.176 dan menempati urutan ketiga di provinsi tersebut. Pertumbuhan pengeluaran makanan mencapai 17.7% atau senilai Rp996.064. Hal ini mengindikasikan adanya pergeseran prioritas konsumsi di kalangan masyarakat Kota Bandung.
Kota Cimahi
Kota Cimahi mencatatkan pertumbuhan yang cukup baik dalam pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan, yaitu sebesar 14.3%, mencapai Rp1.241.001. Pertumbuhan pengeluaran makanan mencapai 12.3% dengan nilai Rp925.374. Ini menempatkan Kota Cimahi pada posisi keempat dalam ranking pengeluaran bukan makanan di Jawa Barat. Total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan Kota Cimahi mencapai Rp2.166.375 atau tumbuh -7.8%.