Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2024 mencapai Rp147.248 per kapita per bulan. Angka ini mengalami penurunan sebesar 4.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, pengeluaran ini tetap menjadi bagian penting dari ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat Kabupaten Kepulauan Selayar, konsumsi makanan dan minuman jadi ini mengambil porsi yang cukup signifikan. Total pengeluaran masyarakat mencapai Rp1.111.725 per kapita per bulan, di mana pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sekitar 13.2%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi di luar rumah atau pembelian makanan siap saji masih menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Barat 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Kepulauan Selayar mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018, pengeluaran tercatat sebesar Rp169.331, kemudian sempat mengalami penurunan hingga Rp148.191 pada tahun 2020. Sempat naik menjadi Rp164.127 pada tahun 2021, namun kembali sedikit menurun hingga tahun 2024. Pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2018, sementara pengeluaran terendah terjadi pada tahun 2020.
Dalam perbandingan tingkat provinsi, Kabupaten Kepulauan Selayar berada di urutan ke-15 dari 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024. Kota Makassar menduduki peringkat pertama dengan nilai Rp256.128, diikuti oleh Kota Palopo dan Kabupaten Bantaeng. Sementara itu, secara nasional, Kabupaten Kepulauan Selayar berada di peringkat 375.
Di antara beberapa kabupaten/kota di Sulawesi Selatan, Kota Makassar mencatatkan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tertinggi, yaitu Rp256.128 per kapita per bulan. Pertumbuhannya mencapai 3% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Kabupaten Bantaeng mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 38.9% dengan nilai pengeluaran Rp241.707. Kabupaten Pinrang juga menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 16.5% dengan nilai Rp231.885. Di sisi lain, Kota Parepare mengalami penurunan sebesar 16.7%, dengan nilai pengeluaran Rp219.468.
(Baca: Jumlah Penduduk Setengah Pengangguran Periode 2015-2024)
Kota Makassar
Sebagai wilayah metropolitan, Kota Makassar menunjukkan angka pengeluaran bukan makanan yang tertinggi di Sulawesi Selatan, mencapai Rp1.012.020 pada tahun 2024. Pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di kota ini juga cukup signifikan, yaitu 8.9%. Dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.803.702, Makassar menduduki peringkat pertama di Sulawesi Selatan.
Kota Palopo
Kota Palopo mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp822.375 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 21.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Palopo mencapai Rp1.583.231, menempatkannya di urutan kedua di antara kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Kota Parepare
Kota Parepare mencatat pengeluaran bukan makanan sebesar Rp914.616 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan tertinggi yaitu 28.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kota Parepare mencapai Rp1.535.908, menempatkannya di urutan ketiga di antara kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.
Kabupaten Sidenreng Rappang
Kabupaten Sidenreng Rappang mencatat pengeluaran bukan makanan sebesar Rp699.112 pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 29.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Sidenreng Rappang mencapai Rp1.423.968, menempatkannya di urutan keempat di antara kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.