Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Pagar Alam mencapai Rp165.657 per kapita per bulan pada tahun 2024.
Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 11,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Pagar Alam fluktuatif dalam periode 2018-2024. Pengeluaran terendah terjadi pada tahun 2018 yaitu Rp113.144, kemudian mengalami kenaikan signifikan hingga tahun 2019 menjadi Rp132.405. Sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 menjadi Rp113.161, namun kembali meningkat hingga mencapai pengeluaran tertinggi pada tahun 2024. Pengeluaran masyarakat untuk makanan dan minuman jadi menunjukkan tren yang positif, meski sempat mengalami penurunan di beberapa tahun.
Dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp160.429, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi cukup signifikan. Namun, jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp122.276, terlihat bahwa masyarakat Kota Pagar Alam masih memprioritaskan konsumsi makanan dan minuman jadi.
Secara peringkat, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi Kota Pagar Alam berada di urutan ke-7 di antara kabupaten/kota se-Sumatera Selatan, urutan ke-97 di pulau Sumatera, dan urutan ke-321 secara nasional pada tahun 2024. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Selatan, Kota Palembang mencatat pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi yaitu Rp260.575, diikuti oleh Kabupaten Banyuasin sebesar Rp201.407.
(Baca: Update 2024: PDRB ADHB per Kapita Kabupaten Kutai Kartanegara Rp.259,19 Juta)
Berikut adalah perbandingan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tahun 2024 di beberapa kabupaten/kota di Sumatera Selatan: Kota Palembang: Rp260.575 (pertumbuhan -1.7 persen) Kabupaten Banyuasin: Rp201.407 (pertumbuhan -7.6 persen) Kabupaten Musi Banyuasin: Rp184.680 (pertumbuhan 33.2 persen) Kabupaten Lahat: Rp184.364 (pertumbuhan -5.4 persen) Kota Lubuk Linggau: Rp181.076 (pertumbuhan -4.4 persen)
#### Kota PalembangPada tahun 2024, Kota Palembang mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp861.308, meningkat 10,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Palembang menduduki peringkat pertama se-Sumatera Selatan untuk kategori ini. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp815.005, menunjukkan pertumbuhan 11,9 persen dari tahun sebelumnya dan juga menempati peringkat pertama di provinsi tersebut. Besarnya pengeluaran untuk bukan makanan di Kota Palembang mengindikasikan tingkat konsumsi yang tinggi di sektor tersebut.#### Kabupaten Musi BanyuasinKabupaten Musi Banyuasin mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp629.974 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 23,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten ini berada di peringkat kedua se-Sumatera Selatan untuk pengeluaran bukan makanan. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp772.408, tumbuh 25,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menempatkannya di peringkat kedua di tingkat provinsi. Pertumbuhan yang tinggi pada kedua kategori ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan konsumsi di Kabupaten Musi Banyuasin.#### Kota PrabumulihRata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Prabumulih tercatat sebesar Rp626.343 pada tahun 2024, meningkat 7,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota ini menduduki peringkat ketiga se-Sumatera Selatan untuk kategori ini. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp588.295, tumbuh 12,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menempatkannya di peringkat ke-13 di provinsi tersebut. Pertumbuhan yang stabil pada kedua kategori ini menunjukkan peningkatan konsumsi yang konsisten di Kota Prabumulih.#### Kabupaten Muara EnimKabupaten Muara Enim mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan sebesar Rp576.717 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 29 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kabupaten ini berada di peringkat keempat se-Sumatera Selatan untuk pengeluaran bukan makanan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp692.039, tumbuh 23,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya, menempatkannya di peringkat keenam di tingkat provinsi. Peningkatan pengeluaran yang signifikan di kedua sektor ini menandakan peningkatan aktivitas ekonomi dan konsumsi di Kabupaten Muara Enim.