Pengeluaran untuk perawatan kulit di Kabupaten Indramayu pada 2024 tercatat sebesar Rp72.902 per kapita per bulan. Angka ini mengalami penurunan sebesar 29.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total masyarakat Indramayu, alokasi untuk perawatan kulit masih relatif kecil. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp246.444, sementara untuk makanan jadi Rp320.840. Alokasi untuk rokok dan tembakau bahkan lebih besar, yaitu Rp167.146, dan sabun mandi Rp67.307. Pengeluaran untuk kecantikan sebesar Rp27.619.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Kecantikan Kab. Tuban | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk perawatan kulit di Indramayu cenderung fluktuatif. Sempat mengalami kenaikan signifikan pada 2019 sebesar 54.2% menjadi Rp48.134, kemudian mengalami penurunan 11.1% pada 2020. Setelah itu, kembali naik hingga mencapai pengeluaran tertinggi pada 2023 sebesar Rp103.872. Sayangnya, pada tahun terakhir, angka ini kembali mengalami penurunan yang cukup besar.
Pada 2024, Kabupaten Indramayu berada di urutan ke-11 dalam hal pengeluaran untuk perawatan kulit di antara kabupaten/kota se-Jawa Barat. Secara nasional, Indramayu berada di peringkat ke-131. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat, Kota Bekasi menempati urutan pertama dengan pengeluaran sebesar Rp188.344, diikuti Kota Depok dan Kota Bogor.
Jika dibandingkan dengan Kota Bekasi, pengeluaran untuk perawatan kulit pada 2024 adalah Rp188.344 dengan pertumbuhan 6.5%. Kota Depok menunjukkan nilai Rp140.716 dengan pertumbuhan -11.4%. Kota Bogor memiliki nilai Rp133.919 dengan pertumbuhan -17.7%. Sementara itu, Kota Bandung mencatatkan nilai Rp125.413 dengan pertumbuhan 16%, dan Kota Cimahi sebesar Rp101.905 dengan pertumbuhan -17.8%.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Indramayu pada tahun 2024 mencapai Rp536.214, mengalami pertumbuhan 11.5% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan adalah Rp852.439, naik 10.2% dibandingkan tahun sebelumnya.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi Kab. Sekadau | 2024)
Kota Bekasi
Kota Bekasi menduduki peringkat teratas dalam rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, dengan angka mencapai Rp1.908.316 pada tahun 2024, tumbuh sebesar 22.4%. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Kota Bekasi memiliki alokasi dana yang lebih besar untuk kebutuhan selain makanan dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Barat. Hal ini mencerminkan tingkat kesejahteraan dan gaya hidup yang berbeda.
Kota Depok
Dengan pengeluaran Rp1.674.594, Kota Depok berada di urutan kedua, meningkat 12.8%. Rata-rata pengeluaran makanan dan bukan makanan di Kota Depok menunjukkan tren yang menarik, dimana pengeluaran untuk kebutuhan non-makanan mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi.
Kota Bogor
Kota Bogor menempati posisi ketiga dengan rata-rata pengeluaran bukan makanan sebesar Rp1.561.420, menunjukkan lonjakan signifikan sebesar 50.1%. Angka ini menandakan adanya perubahan pola konsumsi di Kota Bogor, dengan peningkatan yang besar dalam alokasi dana untuk kebutuhan di luar makanan.
Kota Bandung
Kota Bandung mencatatkan rata-rata pengeluaran bukan makanan sebesar Rp1.382.176, meningkat 12.2%. Tingginya angka ini, sejalan dengan status Kota Bandung sebagai pusat ekonomi dan budaya, mencerminkan gaya hidup masyarakatnya yang cenderung mengutamakan kebutuhan sekunder dan tersier.