Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Tuban pada 2024 tercatat sebesar Rp 36.012/kapita/bulan. Angka ini mengalami penurunan turun 7.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran ini merupakan bagian dari pengeluaran masyarakat di Provinsi Jawa Timur yang beragam.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 228.994, pengeluaran untuk kecantikan hanya mencakup sekitar 15.7%. Sementara itu, pengeluaran untuk kecantikan juga lebih rendah dibandingkan pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp 136.846. Proporsi ini menunjukkan alokasi dana yang relatif kecil untuk perawatan diri dibandingkan kebutuhan lainnya.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Jawa Barat Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Tuban cenderung fluktuatif. Pada periode 2018-2023, terjadi kenaikan yang signifikan, terutama pada 2021 yang tumbuh 17.2% dan 2022 yang tumbuh 23.8%. Namun, pada 2023 terjadi sedikit penurunan turun 1.2%, dan berlanjut di 2024 dengan penurunan lebih besar turun 7.8%.
Pada 2024, Kabupaten Tuban berada di urutan ke-21 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan di antara kabupaten/kota se-Jawa Timur. Peringkat ini menunjukkan posisi yang relatif rendah dibandingkan dengan daerah lain seperti Kota Surabaya yang menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran Rp 82.861/kapita/bulan. Secara nasional, Kabupaten Tuban berada di urutan ke-209.
Di antara kabupaten/kota lain di Jawa Timur, Kota Surabaya mencatatkan pengeluaran untuk kecantikan tertinggi sebesar Rp 82.861 dengan pertumbuhan 37.3%. Kota Batu berada di urutan kedua dengan Rp 74.071, mencatatkan pertumbuhan 17.3%. Kota Probolinggo di posisi ketiga sebesar Rp 73.520 dengan pertumbuhan 2.3%. Sementara itu, Kabupaten Pamekasan memiliki pengeluaran terendah sebesar Rp 15.218 dengan penurunan tajam -32.9%. Kabupaten Tuban berada di bawah Kabupaten Bojonegoro sedikit dengan Rp 36.371 dan pertumbuhan 12%.
(Baca: 10 Provinsi Terpilih Harga Gula Pasir Lokal Tertinggi (Selasa, 4 November 2025))
Kota Surabaya
BPS mencatat, Kota Surabaya memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan pada 2024 mencapai Rp 1.541.006, tumbuh 34% dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1.149.686,88. Dengan pertumbuhan itu, Kota Surabaya menduduki peringkat 1 se-kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Surabaya juga tertinggi di Jawa Timur, mencapai Rp 1.061.445 pada 2024, meningkat 29.6% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Malang
Kota Malang mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.216.228 di 2024, mengalami peningkatan sebesar 4.5% dari tahun sebelumnya. Meskipun mengalami kenaikan, pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dibandingkan beberapa kota lainnya. Untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan di Kota Malang tercatat Rp 738.690 pada 2024, tumbuh 3.3% dari tahun sebelumnya. Hal ini menempatkan Kota Malang di peringkat 10 se-Provinsi Jawa Timur untuk pengeluaran makanan.
Kota Madiun
Data BPS menunjukkan bahwa Kota Madiun memiliki rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.192.091 pada 2024, naik 15.3% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.033.945,68. Sementara itu, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 851.602, meningkat 7% dari tahun sebelumnya. Dengan angka tersebut, Kota Madiun berada di peringkat ke-5 untuk pengeluaran makanan di Jawa Timur.
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Sidoarjo mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp 1.077.404 di 2024, tumbuh 14.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Untuk pengeluaran makanan, Kabupaten Sidoarjo mencatatkan rata-rata sebesar Rp 881.851, tumbuh 16% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Sidoarjo pada posisi yang kuat dalam hal peningkatan konsumsi makanan di Jawa Timur.