Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Sumba Barat Daya pada 2024 tercatat sebesar Rp 93.343 per kapita per bulan. Angka ini mengalami penurunan sebesar 8.8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Dibandingkan dengan total pengeluaran masyarakat Sumba Barat Daya, konsumsi makanan dan minuman jadi mengambil porsi yang signifikan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp 89.291, sementara untuk makanan dan minuman jadi adalah Rp 93.343. Ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi menjadi prioritas bagi masyarakat Sumba Barat Daya. Jika dibandingkan dengan pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, dengan pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan, maka angka masing-masing adalah Rp 505.342 dan Rp 305.614.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Tengah Periode 2018-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Sumba Barat Daya mengalami fluktuasi. Pada 2018, pengeluaran tercatat Rp 55.494, kemudian meningkat menjadi Rp 74.036 pada 2019. Sempat turun pada 2020 menjadi Rp 62.918, kemudian kembali naik hingga mencapai Rp 102.326 pada 2022 dan sedikit naik menjadi Rp 102.396 pada tahun 2023, sebelum akhirnya turun menjadi Rp 93.343 pada 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada 2022, dengan pertumbuhan 40.8% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara peringkat, di antara kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Timur, Sumba Barat Daya berada di urutan ke-12 dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada 2024. Secara nasional, kabupaten ini berada di peringkat ke-477. Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk kategori ini, yaitu Rp 173.054.
(Baca: Harga Bawang Putih Ukuran sedang di Nusa Tenggara Timur Rp.79.900 per Kg (Senin, 23 Juni 2025))
Di antara kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Timur, Kota Kupang mencatatkan nilai pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tahun sebelumnya sebesar Rp 155.604,47 dengan pertumbuhan 11.2% di tahun 2024. Kabupaten Sumba Timur memiliki nilai Rp 127.250,86 dengan pertumbuhan 16.1%. Kabupaten Timor Tengah Selatan nilai tahun sebelumnya Rp 132.727,35 dengan pertumbuhan 7.8%. Kabupaten Sikka memiliki nilai Rp 98.199,78 dan pertumbuhan tertinggi sebesar 44.8%. Terakhir, Kabupaten Manggarai memiliki nilai Rp 115.813,73 dengan pertumbuhan 16.1%.
Berdasarkan data historis dari BPS, terlihat gambaran pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di beberapa kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur.
Kota Kupang
Kota Kupang menunjukkan sebagai wilayah dengan pengeluaran tertinggi untuk kategori bukan makanan, yaitu sebesar Rp 792.892 di tahun 2024. Meskipun terjadi penurunan tipis turun 2.2% dari tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 810.823,97, Kota Kupang tetap memimpin dalam hal pengeluaran bukan makanan dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di provinsi ini. Peringkat pertama ini mencerminkan bahwa masyarakat Kota Kupang cenderung mengalokasikan dana lebih besar untuk kebutuhan selain makanan.
Kabupaten Manggarai Barat
Kabupaten Manggarai Barat mencatatkan pengeluaran untuk kategori bukan makanan sebesar Rp 498.135 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan positif sebesar 2.7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 485.127,9. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan alokasi dana untuk kebutuhan bukan makanan di kabupaten ini. Dengan menduduki peringkat kedua di antara kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, Manggarai Barat menunjukkan perkembangan yang baik dalam pemenuhan kebutuhan non-pangan masyarakatnya.
Kabupaten Sabu Raijua
Kabupaten Sabu Raijua menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan. Pada tahun 2024, pengeluaran tercatat sebesar Rp 481.157, melonjak 24.8% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 385.409,05. Lonjakan ini mengindikasikan adanya perubahan prioritas atau peningkatan pendapatan masyarakat Sabu Raijua yang memungkinkan mereka untuk lebih banyak mengalokasikan dana untuk kebutuhan non-pangan. Peningkatan yang cukup tinggi ini mengantarkan Sabu Raijua menduduki peringkat ketiga di antara kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur.
Kabupaten Sumba Timur
Kabupaten Sumba Timur mencatatkan pengeluaran untuk kategori bukan makanan sebesar Rp 465.209 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan positif sebesar 6.1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 438.472,72. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan alokasi dana untuk kebutuhan bukan makanan di kabupaten ini. Dengan menduduki peringkat keempat di antara kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, Sumba Timur menunjukkan perkembangan yang baik dalam pemenuhan kebutuhan non-pangan masyarakatnya.