Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Bantaeng menunjukkan perkembangan yang menarik pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp 53.128 per kapita/bulan.
Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi pertumbuhan signifikan sebesar 30%. Ini merupakan peningkatan yang cukup besar jika dibandingkan dengan tahun 2023 yang mengalami sedikit penurunan turun 0.5%. Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Bantaeng mengalami fluktuasi selama periode 2018-2024. Dimulai dari Rp 34.434 pada 2018, terus meningkat hingga Rp 39.357 pada 2020, kemudian sempat sedikit turun menjadi Rp 36.821 pada 2021 sebelum akhirnya kembali meningkat hingga tahun 2024.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Bengkulu 2015 - 2024)
Pengeluaran masyarakat Bantaeng untuk sabun mandi ini mencerminkan alokasi anggaran rumah tangga untuk kebutuhan kebersihan diri. Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp 209.946, pengeluaran untuk sabun mandi merupakan bagian yang cukup signifikan, yaitu sekitar 25%. Pertumbuhan pengeluaran untuk sabun mandi yang signifikan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin peduli terhadap kebersihan diri.
(Baca: Produksi Kangkung Periode 2013-2024)
Secara peringkat, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Bantaeng berada di urutan ke-12 di antara kabupaten/kota seprovinsi Sulawesi Selatan, dan urutan ke-340 secara nasional. Posisi ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk sabun mandi di Bantaeng masih berada di bawah beberapa kota besar seperti Kota Makassar dan Kota Palopo. Data perbandingan dengan kabupaten/kota lain menunjukkan bahwa Kota Makassar memiliki nilai pengeluaran sabun mandi tahun sebelumnya tertinggi yaitu Rp 96.451.95.
Beberapa kabupaten/kota lain di Sulawesi Selatan juga menunjukkan nilai yang menarik. Kota Palopo, misalnya, mencatatkan pengeluaran Rp 87.159 dengan pertumbuhan 26.6%. Kabupaten Luwu Timur mencatat pengeluaran Rp 73.104 dengan pertumbuhan 18.4%. Di sisi lain, Kabupaten Pangkajene Dan Kepulauan mengalami penurunan -4.3% dengan nilai Rp 65.899, sementara Kota Parepare sedikit menurun turun 1.1% dengan nilai Rp 62.322. Kondisi ini menunjukkan dinamika pengeluaran yang beragam di berbagai daerah di Sulawesi Selatan.
Kota Makassar
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Makassar mencapai Rp 1.012.020 pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 8.9% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 929.229.92. Pertumbuhan ini menempatkan Makassar di peringkat pertama se-Sulawesi Selatan untuk kategori ini. Untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan, Makassar juga menduduki peringkat pertama dengan nilai Rp 1.803.702, tumbuh 7.5% dari tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Makassar mencapai Rp 791.682, tumbuh 5.7% dan tetap menjadi yang tertinggi di provinsi tersebut.
Kota Palopo
Kota Palopo menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam berbagai kategori pengeluaran. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp 822.375, melonjak 21.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Palopo di peringkat ketiga se-Sulawesi Selatan. Pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan juga mengalami peningkatan pesat, mencapai Rp 1.583.231, naik 22.6% dari tahun sebelumnya dan menduduki peringkat kedua di provinsi. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp 760.855, meningkat 24.2%.
Kabupaten Bantaeng
Kabupaten Bantaeng mencatatkan peningkatan yang cukup baik dalam pengeluaran. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Bantaeng mencapai Rp 599.915 pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 40.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 426.933.92. Pertumbuhan ini menempatkan Bantaeng di peringkat 10 se-Sulawesi Selatan untuk kategori ini. Untuk rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan dan bukan makanan, Bantaeng menduduki peringkat 8 dengan nilai Rp 1.359.035, tumbuh 36.8% dari tahun sebelumnya. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Bantaeng mencapai Rp 759.120, tumbuh 34% dan tetap menjadi yang tertinggi ke tiga di provinsi tersebut.
Kabupaten Enrekang
Kabupaten Enrekang mencatatkan perkembangan menarik dalam pola konsumsi masyarakatnya. Untuk pengeluaran bukan makanan, Enrekang mencatatkan pertumbuhan tertinggi, dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan mencapai Rp 658.827, naik signifikan sebesar 53.3% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Enrekang mencapai Rp 1.396.244, menunjukkan pertumbuhan substansial sebesar 51.4%. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp 737.416, naik 49.7%.