Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Lombok Barat tercatat sebesar Rp101.616 per kapita per bulan pada 2024. Informasi ini seperti data yang diolah dari Badan Pusat Statistik (BPS). Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Lombok Barat ini setara dengan 54,5 persen dari rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa. Jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi, nilai ini mencapai 44,6 persen.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua Pegunungan 2024 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Lombok Barat cenderung fluktuatif. Sempat mengalami kenaikan signifikan sebesar 33 persen pada 2019, kemudian sedikit menurun pada 2020 dan 2021. Pada 2022 kembali sedikit turun sebelum akhirnya kembali naik dalam dua tahun terakhir. Pengeluaran tertinggi terjadi pada 2019, yaitu sebesar Rp105.134.
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Lombok Barat adalah Rp1.187.264. Angka ini menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara peringkat, besar pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kabupaten Lombok Barat menempati urutan ke-7 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara nasional, Kabupaten Lombok Barat berada di peringkat 415. Di tingkat pulau, kabupaten ini menduduki peringkat ke-14.
Kabupaten Sumbawa Barat mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau di Nusa Tenggara Barat, yaitu sebesar Rp158.285 per kapita per bulan. Pertumbuhan pengeluaran di kabupaten ini mencapai 29,2 persen. Kabupaten Dompu berada di urutan kedua dengan nilai Rp139.407 dan pertumbuhan 21,2 persen. Kabupaten Sumbawa berada di urutan ketiga dengan nilai Rp129.366, namun mengalami penurunan turun 6,2 persen. Kota Bima berada di urutan keempat dengan nilai Rp127.362 dan pertumbuhan 12,4 persen. Kabupaten Bima berada di urutan kelima dengan nilai Rp114.817 dan penurunan turun 8,6 persen.
(Baca: Nilai Ekspor Periode 2017-2024)
Kota Mataram
Kota Mataram mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp985.712 pada 2024, meningkat 16,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp883.669, meningkat 11 persen. Kota ini menduduki peringkat pertama se-Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam hal pengeluaran per kapita sebulan, baik untuk makanan maupun bukan makanan.
Kabupaten Sumbawa Barat
Kabupaten Sumbawa Barat mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp859.991, atau naik 23,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp969.386, menunjukkan pertumbuhan 10,7 persen. Kabupaten ini menduduki peringkat kedua se-Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam hal pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan.
Kota Bima
Kota Bima mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp764.758, naik 4,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp809.177, menunjukkan pertumbuhan 14,9 persen. Kota ini menduduki peringkat ketiga se-Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam hal pengeluaran untuk makanan.
Kabupaten Sumbawa
Kabupaten Sumbawa mencatatkan pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp635.543, meningkat 15,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp746.952, menunjukkan pertumbuhan 5,3 persen. Kabupaten ini menduduki peringkat keempat se-Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam hal pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan.