Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Lombok Timur pada 2024 tercatat sebesar Rp23.991 per kapita per bulan, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 2,8% dibandingkan tahun sebelumnya. Meski sedikit menurun, pengeluaran ini tetap menjadi indikator penting dalam melihat preferensi konsumsi masyarakat.
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Lombok Timur mengalami fluktuasi. Pada 2018, angkanya sebesar Rp14.362, kemudian meningkat signifikan menjadi Rp19.196 pada 2019 atau tumbuh 33,7%. Pertumbuhan ini berlanjut hingga 2021, mencapai Rp23.837. Namun, pada 2022 terjadi penurunan tajam sebesar 19,1% menjadi Rp19.288, sebelum kemudian naik lagi menjadi Rp24.692 di 2023. Pengeluaran tertinggi tercatat pada 2023, sebelum akhirnya sedikit menyusut di tahun terakhir.
Jika dibandingkan dengan total rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp182.503, pengeluaran untuk kecantikan hanya mengambil porsi sekitar 13,1%. Proporsi ini lebih kecil jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi yang mencapai Rp225.294. Artinya, masyarakat Kabupaten Lombok Timur masih memprioritaskan kebutuhan dasar dan makanan dibandingkan dengan pengeluaran untuk kecantikan.
Dalam lingkup Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kabupaten Lombok Timur berada di peringkat ke-7 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan pada 2024. Peringkat ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya kecantikan di Lombok Timur masih berada di bawah Kota Mataram yang menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran Rp70.847, disusul Kabupaten Sumbawa Barat sebesar Rp49.746. Secara nasional, Kabupaten Lombok Timur berada di peringkat 397.
Bila dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Nusa Tenggara Barat, Kota Mataram mencatatkan pengeluaran untuk kecantikan tertinggi pada 2024, yaitu Rp70.847 dengan pertumbuhan 6,7%. Kabupaten Sumbawa Barat berada di urutan kedua dengan Rp49.746 dan pertumbuhan tertinggi yaitu 37,2%. Kota Bima berada di posisi ketiga dengan Rp43.882 atau tumbuh 9%. Kabupaten Lombok Barat mencatatkan pengeluaran Rp35.549 atau tumbuh 38,7%. Sementara itu, Kabupaten Sumbawa mengalami penurunan signifikan yaitu -33,1% dengan nilai pengeluaran Rp27.964.
Kota Mataram
Berdasarkan data BPS, Kota Mataram mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp985.712 pada 2024, mengalami pertumbuhan 16,8% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp843.792,3. Pengeluaran total per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.869.381 atau tumbuh 14%. Kota Mataram menduduki peringkat pertama dalam hal pengeluaran di Provinsi Nusa Tenggara Barat, menandakan tingkat konsumsi yang cukup tinggi.
Kabupaten Sumbawa Barat
Kabupaten Sumbawa Barat menunjukkan performa yang baik dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp859.991 pada 2024, meningkat signifikan 23,3% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp697.278,87. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan tercatat sebesar Rp1.829.378, tumbuh 16,3%. Kabupaten ini menempati urutan kedua di provinsi, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang positif.
Kota Bima
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Bima mencapai Rp764.758 pada 2024, naik 4,9% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp729.275,97. Pengeluaran total per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.573.935, tumbuh 9,8%. Kota Bima berada di peringkat ketiga di provinsi, mencerminkan peningkatan konsumsi yang moderat.
Kabupaten Sumbawa
Kabupaten Sumbawa mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp635.543 pada 2024, tumbuh 15,3% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp551.061,2. Total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan adalah Rp1.382.495, tumbuh 9,7%. Kabupaten ini berada di peringkat keempat, menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang stabil.