Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Gianyar, Bali, menunjukkan sejumlah perkembangan menarik sepanjang tahun 2024. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran mencapai Rp277.760 per kapita per bulan. Angka ini mengalami sedikit penurunan turun 0,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp295.135, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mencakup sebagian besar dari anggaran tersebut. Pengeluaran ini lebih besar dari pengeluaran untuk kecantikan (Rp40.739), perawatan (Rp77.552), rokok dan tembakau (Rp107.357), maupun sabun mandi (Rp84.255).
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Tengah 2015 - 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Gianyar mengalami fluktuasi. Setelah mengalami kenaikan signifikan sebesar 33,6 persen pada 2019, terjadi penurunan turun 4,6 persen pada 2020 dan -22,8 persen pada 2021. Meskipun sempat naik 15,5 persen pada 2022 dan 19,5 persen pada 2023, tahun 2024 menunjukkan sedikit perlambatan. Pengeluaran tertinggi terjadi pada tahun 2023 dengan nilai Rp279.096.
Secara keseluruhan, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Gianyar adalah Rp1.940.086. Ini menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Data ini juga menunjukkan bagaimana pengeluaran untuk makanan jadi memiliki tempat tersendiri dalam alokasi anggaran masyarakat.
Dalam konteks regional, Kabupaten Gianyar menduduki peringkat ke-3 di antara kabupaten/kota se-Provinsi Bali untuk pengeluaran makanan dan minuman jadi pada tahun 2024. Peringkat ini berada di bawah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar. Secara nasional, Kabupaten Gianyar berada di peringkat ke-86.
Berdasarkan data BPS, Kabupaten Badung mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi, yakni Rp492.298 dengan pertumbuhan 17,3 persen. Kota Denpasar berada di urutan kedua dengan Rp417.996 dan pertumbuhan 10,7 persen. Kabupaten Bangli mencatatkan pengeluaran Rp226.998 dengan pertumbuhan 0,4 persen. Kabupaten Tabanan sebesar Rp201.424 dengan penurunan -8.1 persen.
(Baca: Banyak Pengguna Youtube Unsubscribed dari Kanal Youtube Ini | 27 Sep 2025)
#### Kota DenpasarKota Denpasar menunjukkan kinerja pengeluaran yang kuat, dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.639.727 pada tahun 2024, naik 31,3 persen dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini menempatkan Denpasar pada peringkat pertama di antara kabupaten/kota di Bali. Besarnya pengeluaran menunjukkan konsumsi non makanan di Denpasar cukup besar dibandingkan wilayah lainnya.
#### Kabupaten BadungKabupaten Badung mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.502.940 pada tahun 2024, naik signifikan sebesar 45,2 persen dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menjadikan Badung sebagai wilayah dengan peningkatan pengeluaran bukan makanan tertinggi kedua di Bali. Pertumbuhan ini juga mengindikasikan adanya pergeseran preferensi konsumsi atau peningkatan pendapatan masyarakatnya.
#### Kabupaten GianyarKabupaten Gianyar mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.127.702 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan peningkatan sebesar 3,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun peningkatannya tidak sebesar Badung atau Denpasar, Gianyar tetap mempertahankan posisinya sebagai kabupaten dengan pengeluaran bukan makanan tertinggi ketiga di Bali.
#### Kabupaten TabananKabupaten Tabanan menunjukkan pertumbuhan yang sangat tinggi dalam pengeluaran bukan makanan. Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp962.775, melonjak sebesar 69,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini menjadikan Tabanan sebagai wilayah dengan pertumbuhan pengeluaran bukan makanan tertinggi di Bali. Pertumbuhan ini mengindikasikan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat.