Pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Kendal pada 2024 tercatat sebesar Rp51.400 per kapita per bulan.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan penurunan sebesar 11,9% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun terjadi penurunan, angka ini masih lebih tinggi dibandingkan pengeluaran pada tahun 2018 hingga 2021.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua Tengah 2024 - 2024)
Proporsi pengeluaran untuk sabun mandi ini relatif kecil jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang jasa sebesar Rp207.627, pengeluaran untuk makanan jadi sebesar Rp213.617, atau bahkan pengeluaran untuk rokok dan tembakau yang mencapai Rp118.433. Hal ini mengindikasikan bahwa alokasi anggaran rumah tangga di Kabupaten Kendal lebih banyak dialokasikan untuk kebutuhan dasar dan konsumsi utama dibandingkan untuk produk perawatan diri seperti sabun mandi.
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kabupaten Kendal mengalami fluktuasi. Data BPS menunjukkan adanya kenaikan signifikan pada tahun 2022 (19,9%) dan 2019 (8,9%), namun juga penurunan seperti yang terjadi pada 2021 (-0,4%) dan 2024. Pengeluaran tertinggi untuk sabun mandi tercatat pada tahun 2023, yaitu sebesar Rp58.336 per kapita per bulan.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah, Kabupaten Kendal berada di peringkat ke-22 dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi pada 2024. Kota Semarang menempati peringkat pertama dengan pengeluaran sebesar Rp92.921, diikuti Kota Salatiga dan Kota Surakarta. Secara nasional, Kabupaten Kendal berada di peringkat ke-363.
Untuk perbandingan dengan kabupaten/kota lain, Kota Semarang mencatat pengeluaran untuk sabun mandi tertinggi, yaitu Rp92.921 dengan pertumbuhan 15,6%. Kota Salatiga mencatat Rp89.800, namun mengalami penurunan -1.9%. Kota Surakarta memiliki pengeluaran Rp79.570, dengan pertumbuhan -6.4%, sedangkan Kota Tegal mencatat Rp78.972, dan penurunan -4.7%. Kabupaten Pati mencatatkan nilai Rp69.132, dengan pertumbuhan -14.2%.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
Kota Semarang
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh BPS, Kota Semarang mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.322.997 pada 2024, meningkat 12,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.237.782, naik 13,4% dari tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan tercatat sebesar Rp914.785, dengan pertumbuhan 14,7%. Kota Semarang menduduki peringkat pertama se-provinsi untuk kategori pengeluaran tersebut.
Kota Salatiga
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh BPS, Kota Salatiga mengalami penurunan pengeluaran bukan makanan turun 14.4% menjadi Rp1.315.195. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan juga mengalami penurunan -11.2% menjadi Rp2.126.512. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp811.317, turun 5.5%. Meskipun mengalami penurunan, Kota Salatiga tetap berada di peringkat kedua se-provinsi.
Kota Magelang
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh BPS, Kota Magelang mencatatkan pengeluaran bukan makanan sebesar Rp980.996, meningkat tipis 1.8% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan tercatat Rp1.702.178, turun 2.5%. Pengeluaran untuk makanan adalah Rp689.220, turun 6.6%. Kota Magelang berada di peringkat ketiga dan ke empat dalam hal pengeluaran tersebut.
Kota Surakarta
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas oleh BPS, Kota Surakarta mencatat pengeluaran bukan makanan sebesar Rp942.391, turun 3.7% dibandingkan tahun sebelumnya. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.670.216, turun 1.8%. Pengeluaran untuk makanan tercatat Rp759.788, turun 0.9%. Kota Surakarta berada di urutan ke empat se-provinsi.