Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Demak pada 2024 tercatat sebesar Rp30.134 per kapita per bulan. Angka ini menunjukkan sedikit kenaikan sebesar 0,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pengeluaran ini merupakan bagian dari rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp209.471.
Jika dibandingkan dengan pengeluaran total, alokasi untuk kecantikan ini tergolong kecil. Pengeluaran untuk kecantikan hanya sekitar 14,4% dari total pengeluaran untuk aneka barang dan jasa. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan jadi mencapai Rp212.668, jauh lebih tinggi dibandingkan untuk perawatan yang hanya Rp46.189. Pengeluaran untuk rokok dan tembakau juga signifikan, yaitu Rp142.988.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Perawatan Kulit Kab. Mamuju | 2024)
Secara historis, pengeluaran untuk kecantikan di Demak menunjukkan tren yang fluktuatif. Setelah mengalami kenaikan dari 2018 hingga 2022, terjadi penurunan tajam turun 12.4% pada 2023, sebelum akhirnya kembali naik sedikit pada 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada 2022 dengan pertumbuhan 16.8%.
Dalam skala provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Demak menempati urutan ke-20 dalam hal pengeluaran untuk kecantikan. Urutan ini menunjukkan posisi menengah di antara kabupaten/kota lainnya. Secara nasional, Demak berada di peringkat 296.
Beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Tengah memiliki pengeluaran untuk kecantikan yang lebih tinggi. Kota Salatiga memimpin dengan Rp75.091, diikuti Kota Semarang Rp74.653 dan Kabupaten Kudus Rp47.643. Kota Salatiga mengalami penurunan pertumbuhan turun 13.5% dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Semarang mengalami kenaikan signifikan dengan pertumbuhan 36.8%. Kabupaten Kudus mengalami kenaikan pertumbuhan yang cukup baik dengan pertumbuhan 16.6%.
BPS juga mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Semarang mencapai Rp1.322.997 pada 2024, meningkat 12.6% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran ini menempatkan Kota Semarang di peringkat pertama se-Jawa Tengah.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi Kab. Mimika | 2024)
Kota Salatiga
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kota Salatiga menunjukkan penurunan. Dari angka Rp1.536.477 pada tahun sebelumnya, menjadi Rp1.315.195 pada 2024, terjadi penurunan pertumbuhan turun 14.4%. Meskipun demikian, Salatiga tetap menduduki peringkat ke-2 se-kabupaten/kota di Jawa Tengah. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mengalami penurunan, daya beli masyarakat Salatiga untuk barang dan jasa non-makanan masih cukup tinggi dibandingkan wilayah lain di Jawa Tengah. Pengeluaran total masyarakatnya mencapai Rp2.126.512 dan menempatkannya pada ranking 2 se-provinsi.
Kota Magelang
Kota Magelang menunjukkan stabilitas dalam pengeluaran bukan makanan, dengan pertumbuhan sebesar 1.8%. Pengeluaran tahun 2024 tercatat sebesar Rp980.996, sedikit meningkat dari Rp963.451.1 tahun sebelumnya. Meskipun pertumbuhannya tidak terlalu tinggi, Kota Magelang mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu daerah dengan pengeluaran non-makanan yang cukup tinggi di Jawa Tengah, menduduki peringkat ke-3. Masyarakat Kota Magelang pada tahun 2024 mampu mengeluarkan Rp1.670.216 dan menduduki ranking 4.
Kota Surakarta
Data dari BPS menunjukkan bahwa pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan di Kota Surakarta berada di angka Rp1.702.178. Terjadi penurunan -12.4% dalam pengeluaran bukan makanan di Kota Surakarta, dari Rp978.669.55 menjadi Rp942.391 pada 2024. Penurunan ini mempengaruhi peringkat Kota Surakarta dalam hal pengeluaran non-makanan, menempatkannya di peringkat ke-4 di antara kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Total pengeluaran masyarakat mencapai Rp1.702.178 dan menempatkannya pada ranking 3.
Kabupaten Klaten
Kabupaten Klaten menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, mencapai Rp861.242 pada 2024. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan yang tinggi, yaitu 56.7%. Dengan pertumbuhan yang cukup besar tersebut, Kabupaten Klaten naik ke peringkat ke-5 dalam hal pengeluaran bukan makanan di antara kabupaten/kota se-Jawa Tengah. Pengeluaran untuk bukan makanan tahun sebelumnya sebesar Rp549.707.12. Total pengeluaran masyarakat mencapai Rp1.472.398 dan menduduki ranking 8.