Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Dumai, Riau, mencapai Rp224.043 per kapita per bulan pada tahun 2024, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 1,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun 2023 yang mencapai 6,5%.
(Baca: Data Historis Rata - Rata Upah di Sulawesi Barat Periode 2018-2023)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp292.571, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi menyumbang sekitar 76,6% dari total pengeluaran tersebut. Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan, kontribusi makanan jadi sekitar 29%.
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kota Dumai menunjukkan fluktuasi. Dari tahun 2018 hingga 2024, pengeluaran terus meningkat hingga tahun 2021, kemudian sedikit turun pada tahun 2022, sebelum akhirnya kembali meningkat pada tahun 2023 dan 2024. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan 8,8%.
Pada tahun 2024, Kota Dumai menempati peringkat ke-3 untuk pengeluaran makanan dan minuman jadi di antara kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Peringkat ini berada di bawah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Bengkalis. Di tingkat nasional, Kota Dumai berada di peringkat 164.
Kota Pekanbaru mencatatkan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi tertinggi di Provinsi Riau, yaitu sebesar Rp327.700 per kapita per bulan pada tahun 2024, dengan pertumbuhan 0,3%. Kabupaten Bengkalis berada di peringkat kedua dengan pengeluaran sebesar Rp252.174 dan pertumbuhan 23,7%. Kabupaten Rokan Hulu mencatatkan pengeluaran Rp214.029 dengan pertumbuhan 10,4%. Kabupaten Siak mencatatkan pengeluaran Rp207.642 dengan pertumbuhan -5,9%. Kabupaten Kampar sendiri mencatatkan pengeluaran Rp200.026 dengan pertumbuhan 0,9%.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sulawesi Tengah 2015 - 2024)
Kota Pekanbaru
Pada tahun 2024, Kota Pekanbaru mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.203.364, meningkat 1,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.190.142,78. Kota ini tetap menduduki peringkat pertama se-Provinsi Riau dalam hal pengeluaran bukan makanan. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan dan kemampuan konsumsi masyarakat di luar kebutuhan dasar makanan.
Kabupaten Siak
Kabupaten Siak mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp737.684 pada tahun 2024, naik 1% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp730.170,77. Peningkatan ini menempatkan Siak pada peringkat kedua se-Provinsi Riau untuk pengeluaran bukan makanan. Angka ini menunjukkan bahwa masyarakat Siak memiliki alokasi dana yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan di luar makanan, seperti pendidikan, kesehatan, dan rekreasi.
Kabupaten Pelalawan
Dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp708.621 pada tahun 2024, Kabupaten Pelalawan mengalami pertumbuhan signifikan sebesar 10% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp644.103,27. Kenaikan ini mengangkat Pelalawan ke peringkat ketiga se-Provinsi Riau. Pertumbuhan yang tinggi ini dapat mengindikasikan peningkatan akses masyarakat terhadap berbagai layanan dan produk non-makanan.
Kabupaten Indragiri Hulu
Kabupaten Indragiri Hulu mencatat rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp704.832 pada tahun 2024, mengalami lonjakan pertumbuhan sebesar 23,3% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp571.481,63. Pertumbuhan ini merupakan yang tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Riau, menempatkan Indragiri Hulu pada peringkat keempat. Peningkatan drastis ini bisa jadi dipicu oleh berbagai faktor, seperti peningkatan pendapatan masyarakat, perubahan pola konsumsi, atau adanya program-program pemerintah yang mendukung peningkatan kesejahteraan.